sejarah kristen katholik di minahasa

katholik di minahasa
nice sunday be blessed

awal abad 600 di barus sumatra sudah masuk kristen nestronian dan abad 15/16 kristen katholik masuk indonesia juga minahasa …

benteng amurang yang mengambil tanggal 1512 oleh portugis yang brapa tahun sebelumny 1510 menguasai malaka bisa menjadi cikal bakal masuknya kristen ke minahasa 1511,1512 sebab setiap kapal portugis di sertai juga padre yang ikut…dan ini bisa menjadi cikal bakal masuknya kristen di minahasa sebab semboyan portugis ‘god glory gold’ di samping ada tentara privetir sewa di kapal juga ada para misioner yang masing masing memiliki tujuan yang beda beda yang satu fokust duniawi dan satu rohani dalam 1 kapal menuju dunia baru …yang kemudian di ikuti spanyol yang juga membawa agama kristen katolik…
Keuskupan Manado adalah keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Makassar. Wilayah geografisnya mencakup seluruh wilayah administrasi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Dalam perkembangan sejak pertama kali masuknya misionaris dari Keuskupan Amboina pada tahun 1534, populasi umat Katolik di Keuskupan Manado tidak pernah melebihi 5% dari keseluruhan penduduk di wilayah Sulawesi Utara dan 1% di wilayah Gorontalo dan 2% Sulawesi Tengah.[3]
Peristiwa pembaptisan pertama umat Katolik di Kevikepan Manado terjadi pada tahun 1563. Pada tahun itu, Diego de Magelhaes membaptis sekitar 1.500 umat Katolik di Manado. Setelah pembaptisan 1.500 orang tersebut, Diego de Magelhaes kemudian membaptis 2.000 orang di Kaidipan.[5]
Pada tahun yang sama, Raja Siau juga mengirimkan permintaan akan pembaptisan sejumlah warganya kepada Diego de Magelhaes. Permintaan tersebut tidak dipenuhi Diego de Magelhaes karena ia melakukan karya missi kerasulan ke sebelah barat wilayah Keuskupan Manado. Permintaan ini baru terlaksana pada tahun 1568, saat Pero Mascarenhas, S.J., mengunjungi Kevikepan Nusa Utara dan menginstruksikan sejumlah kepala desa dan umat Kristiani yang dibaptis pada tahun 1563 untuk membaptis ribuan warga Kabupaten Sitaro.[5]
Asistensi kerasulan dilakukan oleh para imam Fransiskan dari Keuskupan Agung Manila pada tahun 1610 dan 1611. Persekusi umat Kristiani di Keuskupan Manado tercatat pada tahun 1614 saat dua imam Fransiskan dibunuh sejumlah penduduk dari pemukiman di Tagulandang. dan pada tahun 1622 saat R.P. Bras Palomino, O.F.M., meninggal dalam selisih antara spanyol dan suku local, juga terjadi pada tahun 1644 saat R.P. Lorenço Garralda, O.F.M., ..

spanyol vs tombulu1644 & damai dimasa depan apeles house global21


prang tombulu minahasa raya vs spanyol 1644/45


whit guest from spanyol portugis prancis belanda mahasiswi akper apelez house & famely good day be blessed 

itenery

many place in tomohon and famely farm jalan kinilow kali dan kisah dark tourism minahasa raya vs spanyol highlight kisah pendek …

https://m.facebook.com/groups/1443253529406611/permalink/1452171465181484/?mibextid=Nif5oz











nuansa minahasa sebelum perang 1644/45 by pastor frangky eky rengkung riset to 1639-1644

https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/755029348664507/


tombulu minahasa vs spanyol1644& damai dimasa depan apelez house


kisah pendek ( in memo diskusi terakhir 2021 deng tpe narsum andalan om yan pusung kinilow yang hobby kisah sejarah minahasa dan juga minahasa treasure hunter mar so rest in jesus love 2021 )…rupa ini..itu prang menurut om yan ada juga yg spanyol tampeleng ke masih keluarga torang ( mungkin kerabat di polakitan yang waktu itu banyak marga polakitan disekitar gereja katholik saat ini sbab saat itu gereja rk menghadap jalan utara dan rumah family oma muka greja rk ) yang waktu itu pejabat walak di kinilow adapun kisah umum ketika spanyol datang mau mengangkat salah satu keturunan portugis spanyol tombulu minahasa di tombulu untuk jadi raja atas seluruh minahasa raya,hal ini di tentang majelis tua tua tombulu minahasa dan ukung lumi yang menegaskan di minahasa tombulu tidak ada system raja ,di minahasa bersystem walak2 negeri2 mandiri dengan masing2 kepala suku,kepala negeri,hukum tua, namun mempunyai wadah rapat bersama untuk menentukan keputusan bersama sebagai satu kesatuan walak bangsa ,persatuan yang bernama minahasa minaesa…kronology nya…di awali dengan kedatangan komandan spanyol dan pasukan ke wilayah tombulu beserta keturanan mix portugis spanyol tombulu minahasa untuk di jadikan raja minahasa,sepertinya pertemuan mereka dan yang mereka temui adalah ukung lumi dari tombulu ..namun ketika mereka menemui ukung lumi dan tua2 tombulu minahasa dan mengutarakan maksud untuk mengangkat raja minahasa di depan ukung lumi dan tua tua..dengan tegas ukung lumi menolaknya..penolakan ini memicu pimpinan spanyol untuk bertindak dengan memaksa ..hingga puncaknya menampar ukung lumi…prilaku penamparan ini tidak bisa di terima ukung lumi dan tua tua tombulu minahasa dan meneriakan pekikan perang …kegaduhan mungkin terjadi kemudian dimana terjadi prang terbuka ,pasukan spanyol dan tombulu minahasa adapun sepertinya pasukan spanyol kalah dan harus lari ke 2 arah yg pertama lewat jalan kurutung namun di cegat di area kebun empung  dan yang lain turun ke kali dan di cegat di kali ..berita penamparan dan perang makin cepat meluas ke seluruh minahasa…para waraney dan pasukan2 di sub sub walak se minahasa mulai mempersiapkan perang…hingga di wilayah lotta pineleng banyak spanyol yg harus lari ato ber perang atau di cegat seperti di situs batu pinantik kali di mana terjadi kisah spanyol vs tombulu minahasa dengan korban yang tidak di sangka yakni pastor ilranzo ofm menjadi martir….namun sepertinya di wilayah tombulu sudah ada pastor juga yang kemudian atas perintah ukung lumi di selamatkan di sembunyikan di rumah ukung lumi ( mungkin juan ilranzo atau pastor ofm yang lain ) yang kemudian di hantar turun ke tanahwangko atau kembes untuk ke filipina… dengan demikian rencana spanyol untuk mengangkat raja minahasa di tombulu yang kemudian di tolak keras ukung lumi  tombulu yang tidak menerima adanya raja di minahasa tombulu sehingga memicu pertikaiyan.. site awal tomohon mungkin sekitar kinilow kalasakasen yang menyebar di minahasa kali tinoor dan kemudian ke seluruh minahasa dengan para waraney nya…adapun sayang nya yang menjadi korban tidak di sengaja justru juga ada beberapa pastor salah satunya lorenzo garalda 1644 site pinantik kali…namun ada juga yang selamat dan menghindar ke filipina…sebab di minahasa hampir semua pasukan spanyol dll sudah di kalahkan perserikatan minahasa yang juga menjadi suku bangsa pertama di dunia yg bisa mengalahkan spanyol di abad 16 di saat kekuatan spanyol sangat kuat….


 spanyol sering keliru memahami system minahasa yang bersifat kepala suku bulam system kerajaan dengan meyamaratakan dengan system raja raja spanyol di mana hal ini juga yang akhirnya menjadi upaya spanyol untuk angkat raja dari minahasa namun di tolak ukung lumi dan para tetua tua minahasa raya lainya memunculkan perang minahasa spanyol).


trecking story spanyol vs tombulu minahasa


1.ragam kisah di rukun kel runtulalo kinilow kali tentang kisah watu pinantik kali dan prang spanyol vs tombulu minahasa

2.ragam kisah di mana mana tentang prang tasikela spanyol tombulu minahasa raya

3.kisah terakhir yg di ceritakan pade om yan pusung polakitan 2021 tentang tentara spanyol pernah menampar salah satu pemimpin walak kinilow jaman dulu yg ada taranak dari oma panjang polakitan dan tentara spanyol yg banyak kalah di jalan tua menuju manado di kurutung empung


my trecking story

abad 15 portugis masuk juga dengan ordo karmel sampai ke tombulu kinilow raya dengan kisah wurik campuran antara portugis dan minahasa ..mungkin salah satu keturunan nya  yg sudah portugis minahasa menjadi kerabat atau justru adalah bagian keluarga ukung lumi yang di abad 16 ketika spanyol masuk dan ordo ofm jesuit masuk mendapatkan ruang di rumah ukung lumi di selamatkan terhindar dari perang spanyol vs tombulu minahasa…dan mungkin juga justru person individu yang akan di jadikan raja minahasa dari sub suku tombulu justru kerabat taranak deng keluarga besar ukung lumi dan wurik portugis …dengan demikian spanyol meng anggap dengan mengambil anggota keluarga taranak ukung tombulu maka akan mempermudah proses pengangkatan raja minahasa…namun sayang rencana ini gagal sekalipun mungkin calon raja minahasa ini masih kerabat ukung tombulu minahasa namun tetap saja ukung tombulu dan rapat para tua tua menolak ini ,hal ini sehingga memicu pertengkaran penamparan dan perang awalnya di tombulu dan menyebar keseluruh minahasa raya dengan hasil kekalahan spanyol di minahasa …adapun ukung lumi sepertinya tempatnya rumah nya sekitar gereja katholik kinilow dan bisa saja sesudah prang spanyol keluar dari minahasa dan pastor ofm selamat ke filipinan ,mungkin ada salah satu taranak atau keluarga ukung lumi yang sudah menganut rk katholik dimana hal ini terus terpilihara hingga sampai pada oma panjang polakitan di mana dia sangat tinggi mirip eropa dan dari keluarga katholik rk yang keras dan rumahnya tepat di depan gereja katholik kinilow saat ini…hingga di 2021 om yan menceritakan kisah ini..




MOMENTUM SEJARAH MINAHASA.

TEPAT HARI INI, 10 AGUSTUS 1644, 

TERJADI PERTEMPURAN MINAHASA MELAWAN SPANYOL



my video on youtube apelez house tourism trip kinilow – kali perkebunan dst dll tourist spanyol,portugis,prancis,belanda

https://m.youtube.com/watch?v=8BzzkW0YQdo


http://tomohonhomestayapelezhouse.blogspot.com/2016/09/the-filosofi-it-wassimpel-have-know-and.html?m=1


note by me,om bode.t, valry prang dan ragam sumber…good day be blessed enjoy the story…

Beberapa kesaksian & Ilustrasi gambar peristiwa tersebut


memang rata rata orang spanyol pasca 1644 lari ka pulau diluar minahasa misal sangihe talaud ato filipin dst dll dari minahasa mar…ada yg so kawin mengawin di kinilow deng spanyol dorang depe mestizo yg so jadi bagian orang asli minahasa nda katu di apa apa kan…der buktinya ada orang orang kinilow yg rupa seblah tape ortu dorang ada yang katholik dan kuat ba kebun dan perawakan mestizo latin …kadang kalo datang bule spanyol ato portugis …kong kt ja se banding deng dorang pe muka kalo baku dapa kt ja tatawa sandiri…der sama mirip mar sama sekali nda baku mangarti bahasa dorang…so sekalipun mungkin ada lah intrik internal tapi pasca 1644 orang orang turunan eropa dan yang dah maso katholik nda di apa apa kan di tombulu sekalipun mungkin ada lah tekanan sana sini tapi…mereka yang turunan tetap selamat begitu juga dengan agama katholik di kinilow.


adapun kisah ini banyak kita dengar pas kalo rukun kali kinilow depe isi nda talalu beda beda amat dengan yg sejarawan ja tulis dan 1 pastor yg slamat juga kalo di kinilow itu dari tape om yan pusung ketua jemaat gmim yerusalem pertama,yang juga suka cerita sebab salah satu hukum tua yang di tempeleng di kinilow itu masih se marga ortu katanya ….dan dari kisah keluarga orang orang di kali untuk pencegatan di kuala kali sebenarnya yang mereka incar hanya prajurit tidak para misionaris yang justru baik dan coba melerai mendamaikan dan justru memperingati para spanyol protugis dst dll untuk menjaga etikat baik pada orang minahasa namun saat karna dalam pencegatan di sungai lembah kali ke adaan yang kacau dan gelap dst dll membuat sukar membedakan orang dst dll yg pada akhirnya para pastor misionaris ikut mati tapi ada yang selamat di selamatkan di seminari kali lota…


btw sedikit sejarah rukun kinilow – kali

untuk my @dark tourism  https://www.facebook.com/groups/1443253529406611/?ref=share


World Global Free tourism Center ApeleZ House Minahasa Celebes Indonesia

0852-4010-9300

https://maps.app.goo.gl/MENbLmRaKTjkPpxW6


rukun kali kinilow runtulalo ( whit om buang toli toli…btw just note…rukun ini terbentuk jaman ortu rintis jalan kali kinilow dengan hukum tua kali eli mamuaya yang merintis dari arah kali dan ortu hukum tua kinilow ( hukum tua wanita pertama di tombulu kinilow tomohon dan mungkin salah satu hukum tua wanita pertama di minahasa,merintis jalan dari arah kinilow dan rukun 1995 -2000 ) zaman colonial kali kinilow satu bagian tombulu juga lota wenang dst dll yang kemudian terbagi administrasi di kemudian hari kinilow masuk kota tomohon dan kali,lota masuk minahasa dan wenang manado …i yayat u santi good day be blessed nice sunday.


kisah kisah sejahrawan enjoy it good day be blessed


Frater/konfrater/padri Lorenzo Garralda, OFM.

Konfater misionaris Katolik dari ordo Fransiskan asal Navara Spanyol Utara, membantu Frater Juan Iranzo OFM yg tinggal di Tomohon (Muung/Nawanua Muung).

Menginjil di Kali – Walak Kakaskasen dan membaptis sekitar 740 orang tua-muda di kampung Kali – Ibukota Walak Kakaskasen. (NB: bekas kampung tua/wanua ure Kali kini berada di selatan Lotta Pineleng. Waktu itu Kali berpenduduk sekitar 1.000 orang di bawah Kepala Walak Wongkar alias Bungkar).

Sesudah insiden2 serdadu Spanyol yg menghina penduduk Minahasa di Pakasaan Tombulu, ia terbunuh sekitar 10 Agustus 1644 dengan cara dipancung kepalanya (oleh para mamuis – pemburu potongan kepala manusia).


Ekspedisi kultural tgl 14 Oktober 2015 (saat libur Hari Raya Tahun Baru Hijriah) kemarin dimulai  di Bukit Watu Pinantik – desa Kali Pineleng, lalu ke kompleks kubur Pahlawan Nasional RI Imam Bonjol (1774-1864) asal Minangkabau yg dibuang ke Lotta Pineleng. 

Karena ekspektasi tidak sesuai rencana awal karena masalah keterlambatan dlm hal transportasi maka rencana ke waruga-waruga di Kakaskasen Tomohon dibatalkan (a.l. waruga Opo Worang, Rumondor, Mandagi, Lasut, Wurik Sombor alias Wuri Muda, dll).

Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri waruga-waruga di sepanjang kompleks Kinilow, Kolongan, Matani, dll.


note by om bode.


Perang Minahasa versus Spanyol pecah pada 10 Agustus 1644.

Perang ini terjadi akibat tindakan semena-mena serdadu Spanyol terhadap rakyat Minahasa (Malesung) sehingga masyarakat Malesung murka. Kebencian ini memuncak ketika Kepala Walak Tomohon Lumi ditampar seorang serdadu Spanyol. Mulailah penyerangan yang dilakukan oleh 4 Pinaesaan (=Pakasaan) Malesung (Tombulu, Tonsea, Tondani, Tontemboan) terhadap kedudukan orang Spanyol di seluruh tanah Minahasa, baik sipil maupun militer, termasuk para misionaris Fransiskan Katolik.

Foto: Benteng peninggalan bangsa Iberia di kota Amurang, padri Lorenzo Garralda OFM yang mati martir saat itu, dan Watu Pinantik – sisa peristiwa Perang Minahasa vs Spanyol 1644.


Perjalanan paling melelahkan tgl 14 Oktober lalu yaitu waktu nae bukit Watu Pinantik Kali Pineleng. Basuar milu, nafas hosa, bajalang di kobong kring, tu kuli tabakar karna terik matahari.

Di puncak bukit ada tugu (ex) salib peringatan terbunuhnya padri Lorenzo Garralda bulan Agustus 1644 saat Perang Tombulu/Minahasa-Spanyol bulan Agustus tahun 1643/1644. Perang ini berkecamuk karena orang Spanyol yg diterima dengan tangan terbuka pada akhirnya melakukan tindakan jahat seperti menipu, memeras rakyat, memperkosa wanita pribumi, memaksa orang Malesung (sebutan lama bagi bangsa Minahasa) utk menerima pengangkatan seorang Raja dari Walak Kakaskasen (NB: sistem sosial Minahasa tidak mengenal adanya Raja/Kerajaan), menculik putri Kepala Walak Tomohon, menampar Kepala Walak Tomohon – Opo Lumi.

Di lereng bukit ada sejumlah Watu Pinantik yg bergores dari cakaran para serdadu Spanyol yang bersembunyi dari sekitar 10.000 penduduk pribumi yg memerangi mereka pada bulan Agustus 1643/1644.


ragam sumberr


OKTOBER 1521, sejumlah armada yang memuat orang-orang Spanyol tiba di Tidore. Sebelumnya mereka tergabung dalam musafir penjelajah samudra Ferdinand Magelhaens. Sebagian rombongan kapal Spanyol ini kemudian memisahkan diri dari induknya dan berlabuh di salah satu tempat di Minahasa. Kisah itu digambarkan Hubertus van Kol dalam Uit onze Kolonien, Een Schakelstuk(1903). Catatannya merujuk pada surat Pater Antonius Narta di Maluku yang dituliskan tahun 1588.


J.G.F. Riedel menggoreskan dalam Het Oppergezag der Vorsten van Bolaang Mongondow over de Minahasa (1872) bahwa armada itu telah berlabuh di Kima. Penulis sejarah Minahasa, Hendricus Benedictus Palar dalam bukunya Wajah Lama Minahasa (2009) memperkirakan, kemungkinan besar tempat mereka mendarat adalah daerah Kima Kecamatan Molas Manado kini. Menurutnya, orang-orang Babontehu yang mendiami pulau-pulau di sekitar Manado-lah yang pertama kali berkomunikasi dengan armada Spanyol tersebut.


Orang Babontehu kemudian mengadakan persahabatan, melakukan barter, lalu memperkenalkan kepada pelaut-pelaut Spanyol itu sebuah pelabuhan yang sangat indah yaitu Tumpahan Wenang. Daerah yang tidak jauh dari Kima, lokasi mereka berlabuh. Di situlah muara sungai Wenang, tempat biasa orang-orang membuat garam di bawah pohon. Dari pelabuhan ini, jika menghadap ke barat akan tampak sebuah pulau yang bernama  Pulau Manado Tua.


Masyarakat Babontehu memperkenalkan orang-orang Spanyol kepada masyarakat maka tana (pemilik tanah) sebagai orang-orang Tasikkela. Penduduk Tumpaan Wenang itu adalah taranak dari tanah Tombulu. Tapi maka tana tampak acuh tak acuh terhadap orang-orang Spanyol. Karena itulah armada itu berlayar terus ke arah selatan dan mendarat di Uwuren Amurang. Daerah teluk yang indah di Kabupaten Minahasa Selatan kini. Uwuren dijelaskan sebagai tempat orang membuat sagu.


Usai menurunkan awaknya, kapal itu balik kembali ke Tumpaan Wenang. Menanti para penumpang yang tengah melakukan ekspedisi di wilayah pegunungan Malesung. Sebutan untuk Minahasa di zaman itu.


Di Uwuren Amurang, kemudian hari dijadikan benteng oleh orang-orang Spanyol.  Dari data yang ada, Palar memperkirakan jika benteng itu dibangun Laksamana Spanyol Bartolomeus de Soisa tahun 1651.


Ekspedisi Spanyol di Minahasa


Molsbergen dalam Geschiedenis van de Minahasa (1829) menjelaskan, ekpedisi awal Spanyol ke pedalaman Minahasa dilakukan dari teluk Amurang. Dari Uwuren, orang-orang Spanyol bergerak ke Cali (Kali), wilayah Tombatu kini. Sebuah desa yang disebut dekat danau bernama Wasian Uwuren atau Tonsawang. Tempat yang ketika itu terkenal sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Minahasa.


Dalam ekspedisi lain, orang-orang Spanyol menyusuri sungai Rano I Apo atau Ranoyapo(air dari Tuhan). Dari Amurang mereka menjelajahi daerah pegunungan Motoling dan tiba di Pontak. Di daerah ini, mereka juga mendapati hasil beras yang melimpah. Tak heran, tim ekspedisi Spanyol itu membangun gudang beras di Pontak.


Wilayah Selatan Minahasa sudah melimpah dengan beras ketika orang-orang Spanyol masuk ke tanah ini. N. Graafland dalam De Minahasa, Haar Verleiden en Haar Tegenwoordige Toestand (1869) menyebutkan, ketika ia datang tahun 1800-an, ia diberitahu penduduk wilayah Motoling bahwa mereka masih meyaksikan lesung-lesung batu tempat menumbuk beras peninggalan Spanyol.


Tak hanya merayapi wilayah Motoling dan Tonsawang, orang-orang Spanyol masih terus melanjutkan ekspedisi Minahasa. Jalur pegunungan menuju utara coba dijajal. J.G.F Riedel menulis, ketika itu mereka melewati Tombasian, Wanua Wangko atau Kawangkoan, terus ke daerah Tombulu-Katinggolan atau Woloan Tua, turun ke Kali Pineleng dan kembali ke dataran Wenang. Saat kembali ke Wenang, orang-orang Spanyol mulai mendirikan benteng, membangun perkampungan. Orang Tombulu menyebut perkampungan mereka dengan Winaror ni Tasikela.


Kehadiran orang asing itu ternyata sangat mengusik masyarakat Minahasa. Apalagi yang mendiami wilayah pegunungan. Sejak awal para raindang wu’uk (rambut merah) tidak diterima. Tidak mengherankan jika dalam ekspedisi awal, banyak tantara Spanyol tewas. “Diambil” para waraney (ksatria Minahasa). Sisa-sisa pelindung kepala dan senjata yang dirampas para waranei di masa itu masih bisa dilihat saat ini. Peralatan perang berusia ratusan tahun tersebut sering digunakan para penari kawasaran.


Pater Blas Palomino dalam Surat Laporan dari Manado 8 Juni 1619 mengisahkan, 4 Februari tahun 1619 mereka meninggalkan Manila dan mendarat di Manado pada bulan Maret. Saat itu, komandan pasukan Spanyol di Manado langsung mengundang para Ukung (Kepala Kampung) dan membicarakan rencana kerja para misionaris ini. Para Ukung dengan sangat hormat mengundang mereka masuk ke daerah pedalaman. Namun tak ada satu kampung pun yang mau menerima Pastor Blas Palomino, Diego de Royas dan Bruder Juan de S. Mernardino.


Para misonaris ini sempat tinggal di Manado sampai tahun 1622 sampai akhirnya memutuskan berangkat ke Makasar. Bulan Agustus tahun 1622, dari Makasar mereka bermaksud ke Maluku. Singgahlah mereka di pantai utara Minahasa. Dengan kawalan ketat para serdadu Spanyol, tim misionaris ini kembali berusaha menjumpai para penduduk. Naas, Pastor Blas Palomino dan penerjemahnya Joao da Palma ditombak masyarakat setempat. Di Madrid Spanyol, 2 Juni 1627, Pedro de la Conception mengungkap dalam Catatan Hariannya 10 Agustus 1622, dengan mata kepalanya ia menyaksikan langsung kematian tragis Pastor Blas Palomino dan Joao da Palma itu.


Kisah heroik Tou Minahasa Menaklukan  Spanyol


Kisah ini terjadi seputar tahun 1651 – 1664, ketika Tou Minahasa menghadapi musuh bersama, yakni Spanyol (dikenal orang Kastela) yang berusaha untuk menjadikan tanah Minahasa sebagai daerah koloni alias daerah jajahan. Berdasarkan catatan sejarah, perang yang berlangsung selama satu dekade lebih, berdasarkan data historis dan diakui oleh nara sumber yang berkompeten, perang dimenangkan oleh para Waraney waraney Minahasa (pasukan adat/milisi), di mana orang-orang Kastela (Spanyol) tersebut berhasil dipukul mundur dan lari ke Filipina.


Peristiwa Tou Minahasa melawan Spanyol pernah dikomentari oleh Pastor J. Van Passen (dosen filsafat ST Filsafat Pineleng Minahasa), dikatakan “terjadinya perlawanan Tou Minahasa terhadap pasukan Spanyol, karena adanya golongan Mestizos yang telah menjadi ‘provokator’ mengobarkan perang mengusir Spanyol dari Minahasa di tahun 1664 tersebut. Golongan Mestizos adalah campuran Tou Minahasa dengan Portugis-Spanyol (lihat Wenas 2000:45; Sinolungan 2002; Supit 2004:163; Kusen 2007).


Demikian juga isu kekalahan Spanyol pernah dikemukakan oleh Ketua Umum Komunitas Sejarah Indonesia (KSI)/Ketua Badan Sensor Film Indonesia (BSF) Dr. Muklis Paeni pada acara Temu Guru-Guru Sejarah se-Sulawesi Utara pada tahun 2010 lalu dihadapan ahli-ahli sejarah nasional, salah satunya adalah Prof.Dr AB Lapian, dikatakan “salah satu Bangsa di Asia yang pernah mengalahkan bangsa Spanyol adalah Bangsa Minahasa”.


Latar Belakang Terjadinya Perang


Singkatnya, pada tahun 1615, Raja dari suku Babontehu mengundang Panglima Lucas De Vergara untuk berkunjung ke Manado. Yang diutus adalah dua orang Pater bernama Sciallamonte dan Cosmas Pintto. Seperti juga bangsa Portugis yang lebih awal mengunjungi Tanah Minahasa, demikian juga bangsa Spanyol, tujuan utamanya adalah menyebarkan agama Kristen-Katolik, dan dibarengi dengan tujuan perdagangan, mengingat hasil bumi di Tanah Minahasa kaya dengan rempah-rempah yang akan dijadikan komoditas perdagangan.


Mengingat, kedatangan orang-orang Kastela ini relatif lama akan tinggal di Tanah Minahasa , maka pada tahun 1617 dibangunlah sebuah benteng didekat sungai Manarow (Manado) sebagai tempat pemukiman, penampungan bahan-bahan perdagangan sekaligus dijadikan sebagai benteng pertahanan dari ancaman musuh baik dari pihak sesama bangsa kulit putih (Portugis, Inggris dan Belanda) maupun dari pihak pribumi Minahasa. Dan pada tahun 1619, penghuni orang Kastela di benteng tersebut bertambah sehubungan dengan kedatangan orang-orang Kastela yang lari dari Filipina menyelamatkan diri dari kancah peperangan di sana.


Berdasarkan data kepustakaan (lihat Henley 1996:31) dalam Gosal (2010) pemerintah kerajaan Spanyol semakin tertarik untuk menancapkan kuku kolonialismenya di Minahasa, karena tertarik dengan jenis makanan pokok Tou Minahasa , yaitu kebiasaan suku Tondanouw memakan nasi dari tanaman padi atau gabah. Sejak saat itu, mulai diadakan hubungan perdagangan dengan pemimpin pemimpin adat di Minahasa (Ukung Oki). Berdasarkan hasil musyawarah dengan tetuah adat lainnya, diperkenankanlah untuk mengadakan kegiatan pembelian hasil bumi.


Merasa kegiatan berdagang dengan pribumi Minahasa secara signifikan menguntungkan pihak Spanyol, maka pada tahun 1623 Raja Spanyol memerintahkan untuk membuat kapal niaga yang bernotasi besar untuk mengangkut komoditas hasil bumi dari tanah Minahasa. Maka sejak benteng di Manado direhap sedemikian rupa menjadi lebih besar yang dilengkapi dengan senjata meriam berkaliber lebih besar (9 mm), maka hal ini mempengaruhi posisi Spanyol semakin lebih kuat. Sementara bangsa asing lain seperti Portugis semakin melemah yang pada akhirnya meninggalkan Tanah Minahasa (Catatan: beberapa orang Portugis yang sudah menetap di pelosok Minahasa dan mungkin sudah kawin mawin ada yang tetap bermukim berbaur dengan Tou Minahasa).


Perang Pertama (1651). Oleh karena merasa kehadiran Spanyol di Minahasa semakin mendominasi, maka mulailah muncul ekses konflik dengan Tou Minahasa, terutama perlakuan oknum-oknum militernya yang dinilai oleh tetuah adat Minahasa sudah melanggar kesepakatan, seperti melakukan pemaksaan, perampasan/perampokkan hasil pertanian penduduk setempat bahkan ditunjukkan dengan kelakuan biadab seperti penganiayaan dan pemerkosaan terhadap perempuan (wewene) Minahasa.


Dan yang paling dianggap penghinaan terhadap jati diri Tou Minahasa adalah pihak Spanyol mewajibkan kepada Tou Minahasa harus membayar upeti alias pajak kepada mereka. Akibatnya, marahlah Tou Minahasa yang diwakili oleh para Ukung untuk segera melakukan konsolidasi umum untuk melawan perlakuan biadab bangsa Spanyol tersebut. Diperintahkan kepada semua laki-laki dan perempuan mengangkat senjata memerangi orang-orang Kastela tersebut. Seperti dikemukakan bahwa perang pertama ini dengan gemilang berhasil dimenangkan oleh waraney-wulan Minahasa. Beberapa perwira militer Spanyol yang dibunuh, kepala mereka di pajang dipinggir pantai sampai menjadi tengkorak (Catatan: bagi Tou Minahasa ini adalah simbol kemenangan perang). Sepeninggalan Spanyol, mulai saat itu Tou Minahasa sudah mengenal senjata api dan menggunakan meriam.


Perang Kedua (1654). Kedatangan Spanyol ke tanah Minahasa, disambut oleh para Ukung setempat, dengan syarat agar apa yang pernah dilakukan oleh orang-orang Spanyol waktu lalu tidak diulang kembali. Tapi, ternyata bangsa kastela ini tidak jera atas kekalahan yang pernah diderita pada tahun 1651. Kali ini yang memimpin Spanyol ke Tanah Minahasa adalah Bartolomeo De Soisa langsung menduduki kampong Uwuran Amurang, dengan maksud untuk menguasai kembali produksi beras dan hasil bumi lainnya, terutama dari Tondanouw dan Pontak (lihat Supit 1986:31).


Achilles Meersman dalam The Franciscansin the Indonesian Archipelago (1967) mengungkapkan jika tindakan itu telah membuat kebencian orang Minahasa terhadap orang-orang Spanyol semakin mendalam. Ia menulis, saat Pastor Juan Yranso dan Bruder Francisco de Alcala Lorenzo Gerralda tiba di Manado tahun 1639, mereka menyaksikan langsung kondisi pahit itu. Inilah yang membuat para misonaris tersebut harus menghadapi tantangan luar biasa untuk masuk ke daerah pedalaman Minahasa.


Singkatnya, pada perang kedua ini, Tou Minahasa sama sekali tetap pada pendirian yakni tidak pernah kompromi dengan kelakuan biadab Spanyol terhadap penduduk setempat (rampok dan perkosaan). Dan pada tahun 1654 diadakanlah musyawarah di bukit Wawo dengan menghasilkan keputusan untuk meminta bantuan kepada bangsa Belanda yang berada di Ternate. Utusan Tou Minahasa ke Ternate (wilayah kekuasaan Belanda) adalah Ukung Lontoh , Ukung Supit dan Ukung Paat yang. Akan tetapi, armada Belanda yang dipimpin oleh Paulus Andriessen mengalami kekalahan di laut dari armada Spanyol ketika sedang menuju Tanah Minahasa. Akibatnya superioritas Spanyol terhadap Tou Minahasa semakin mendominasi.


Hal yang mendorong pihak Belanda ingin membantu pasukan waraney-waraney Minahasa adalah karena dahulu Belanda pernah di jajah oleh spanyol dan kaget terpukau mendengar bahwa Tou Minahasa pernah mengalahkan Spanyol yang merupakan Negara Adidaya Adikuasa ketika itu,dulu Belanda pun harus berjuang selama 80 tahun supaya bisa merdeka dari spanyol.Maka Tou Minahasa melalui para pemimpinnya mengijinkan Belanda mendirikan benteng di Manado. Atas persetujuan Gubernur Belanda Jacob Hustaard di Ternate yang diserah terimakan kepada Simon Cos untuk memimpin pasukan Belanda masuk di pelabuhan Manado, kemudian mendirikan benteng yang dikenal dengan nama “De Netherlandsche Vastigheit”.


Pendirian benteng tersebut mendapak reaksi keras dari Spanyol karena menganggap pihak Belanda telah melanggar perjanjian Munster (1648), berakhirnya perang Spanyol-Belanda. Tapi, pihak Belanda tak bergeming, bahkan menambah kekuatan militer yang didatangkan dari Batavia diangkut oleh kapal Moluco dan Diamant, tiba di manado dan langsung memberi ultimatum kepada pasukan Spanyol agar segera meninggalkan Tanah Minahasa.


Ketika itu, Kerajaan Bolaang Mongondow yang telah lama bermaksud menguasai wilayah dan penduduk Minahasa, ikut membantu Spanyol. Pasukan mereka menyatu dan menyerang di berbagai tempat. Upaya untuk membendung dan menghalau kekuatan gabungan pasukan Spanyol dan Bolaang Mongondow akhirnya tercipta di seluruh wilayah Minahasa.


Perang Lintas Walak Minahasa dengan Pasukan Spanyol (1661-1664). Meskipun, orang-orang Kastela ini telah keluar dari Manado, namun di daerah-daerah tertentu lolos dari pengawasan Belanda yang sudah menduduki Manado dan sekitarnya. Seperti kemunculan pasukan Spanyol di Kema, Tomohon, Tondano, Tonsea dan Amurang yang dijadikan markas. Perangai biadab kembali dipertontonkan, seperti biasa yakni merampok hasil bumi, dan aksi kekerasan maupun pemerkosaan terhadap perempuan Minahasa.


Perlawanan Walak Tomohon. Sebagaimana juga yang terjadi di kawasan Tombulu/Tomohon. Sebagai reaksi Tou Minahasa atas perlakuan biadab bangsa Spanyol ini, penduduk Tomohon yang dipimpin oleh Ukung-Ukung setempat melakukan aksi perlawanan, dan pecahlah perang dahsyat dengan Spanyol dan berhasil memukul mundur keluar dari kawasan wilayah adat Walak Tombulu. Tapi, pasukan Spanyol berhasil menculik putri Ukung Tombulu yang bernama Tendenuata. Menyadari bahwa putrinya sudah diculik, segera ia memerintahkan waraney-waraney Tombulu untuk mengejar pasukan Spanyol terutama untuk mendapatkan kembali putri kesayangannya. Hasil pengejaran berhasil membunuh beberapa perwira Spanyol dan mendapatkan kembali putri Ukung Tombulu dengan selamat.Di bawah pimpinan panglima perang Posumah, anak tertua Ukung Lumi, para waraney yang sigap langsung mengejar dan mengepung pasukan Spanyol di lereng Gunung Empung, daerah utara Kelurahan Kinilow Tomohon kini. Secepat kilat santi(pedang) para waraney menebas leher serdadu-serdadu Spanyol yang telah terkepung. Bedil dan sable dalam genggaman tak sempat diayunkan. Sebagian tak sempat bergerak karena wengkou (tombak) para waraney telah menancap di jantung. Teriakan “I Yayat u Santi” menggema. Tak satu pun tantara Spanyol yang dapat menyelamatkan diri dari peristiwa itu. Tak ada yang berhasil kembali ke benteng mereka di Wenang.”Sekali tebas, kepala serdadu Spanyol langsung terpisah dari badan. Tubuh mereka kemudian dicincang sampai halus hingga daging dan tulangnya menyatu dengan tanah. Orang Minahasa menyebutnya totoken. Sebuah hukuman bagi pengkhianat, bagi orang yang merendahkan martabat Ukung”.


Perlawanan Walak Toulour. Spanyol yang berhasil masuk ke wilayah adat Walak Toulour dibuat murkah atas sikap Ukung setempat yang bernama Mononimbar. Terutama tidak mau menuruti perintah untuk mengumpul hasil tanaman padi dan diberikan kepada Spanyol, meskipun sudah dibayar. Melalui strategi licik orang-orang Kastela tersebut, yakni salah seorang bernama Pedro Alkasas berhasil memperdayai Mononimbar melalui minuman keras (whisky). Dalam keadaan mabuk Mononimbar ditangkap dan diikat pada sebatang pohon hingga tewas. Mendengar pemimpin walaknya sudah tewas, bangkitlah kemarahan orang-orang Tondano, kemudian dengan semangat berani mati, diperangilah orang-orang Kastela ini. Daya tempur dari pihak waraney Tondano yang cukup mematikan, berhasil membuat pasukan Spanyol mundur dan lari ke kawasan pantai timur Minahasa (Tondano Pante). Sejak saat itu, Spanyol kapok kembali ke Tondano.


Perlawanan Walak Tonsea. Pasca kekalahan dari walak Tondano, ternyata pasukan Spanyol tetap bersikeras untuk menguasai Minahasa bagian utara, yakni walak Tonsea. Tepatnya di kawasan Sawangan. Bersama dengan pasukan dari Tidore berhasil membunuh seorang Walian yang sedang mengadakan upacara – ritual Poso. Beberapa perempuan berhasil ditangkap dan dijadikan budak. Kemudian bersama dengan pasukan Bolaang Mongondouw dan ditambah dengan pasukan Tidore, pasukan Spanyol mememerangi walak Tonsea di pantai Kaburukan. Tapi, waraney-waraney Tonsea tidak gentar menghadapi jumlah pasukan Spanyol dalam jumlah yang banyak. Beberapa Teterusan (panglima perang), antara lain Rumopa Porong, Wenas, Dumanau, Lengkong, dan Wahani yang menjadi pemimpin perang, berhasil menghancurkan pasukan Spanyol. Dengan kata lain, pasukan Spanyol dan sekutunya mengalami kekalahan, dan dengan sisa-sisa pasukan yang masih hidup lari meninggalkan pantai Kaburukan.


Perlawanan Walak-Walak Tonsawang, Tombasian dan Temboan di Amurang. Oleh karena jarak antara Filipina dan Minahasa relative dekat, maka pihak pasukan Spanyol yang sudah berkali-kali mengalami kekalahan dengan waraney-waraney Minahasa, tidak pernah surut nafsu kolonialismenya untuk kembali ke Tanah malesung Minahasa. Tepatnya, pada tahun 1664 mereka kembali berlabuh di Amurang lengkap dengan jumlah pasukan yang lebih banyak. Seperti tujuan semula, adalah untuk menguasai perdagangan hasil bumi dengan Minahasa, khususnya dari Pontak dan Tonsawang.


Bagi orang Spanyol yang merasa sebagai perintis peradaban melalui misi keagamaan, ternyata masih menunjukkan perangai kebiadaban terhadap kaum pribumi Minahasa. Kali ini waraney-waraney Minahasa yang dipimpin oleh panglima-panglima perang yang tangguh (Teterusan), antara lain Ukung Oki dan suaminya Londe, Lelengboto, Pongulu, Koba, Mororongan, Gandey, Pondolos, Ratumbanua, Karema Urei,. Otombuat, dan Tenden Wulan. Dan Teterusan–teterusan dari Tombasian dan Temboan adalah Rumokoy, Worotikan, Tumiwa, Raranta, Mamarimbing, Sangian + Wawu Kineke, Kendang Wulan, dan Lingkan Wene.


Dalam pertempuran melawan pasukan Spanyol, berlangsung sampai tahun 1664, diperkirakan puluhan pasukan/perwira ditawan dan ratusan terbunuh, sisanya (termasuk beberapa Pastor) melarikan diri bersama armada laut yang dinakhodai oleh Bartholomeo de Sousa, menuju Filipina.


Dalam tulisan Achilles Meersman, Pastor Juan Yranso mengaku telah menjadi saksi mata dari peristiwa 10 Agustus 1644 itu. Kebaikannya, sikapnya yang getol membela masyarakat Minahasa, membuat ia dicintai dan mampu lolos dari perisiwa itu. Sejak Agustus 1644 sampai April 1645 ia berlindung di biaranya. Atas bantuan orang-orang Minahasa, ia akhirnya dapat meninggalkan Minahasa menuju Filipina hingga boleh menjadi saksi hidup peristiwa itu.


“Waktu itu Pastor Juan Yranso tinggal di rumah Ukung Lumi. Karena itulah ia selamat walau semua orang Spanyol sedang dikejar untuk dibantai. Sebab dalam masyarakat Minahasa, tamu itu berada dalam perlindungan dan tanggungjawab makawale atau pemilik rumah. Tidak ada seorang pun yang bisa menyentuh satu helai rambut mereka. Keluarga Ukung Lumi yang kemudian menyusupkan Pastor Yranso subuh hari sampai ke tempat persembunyiannya di daerah Lotta Pineleng”.


Pastor Juan Yranso mengisahkan, sebenarnya di Tomohon ia telah berulang kali melerai konflik antar masyarakat dengan para serdadu Spanyol dan panipagos karena perkosaan dan pemerasan. Namun, peristiwa 1644 itu telah membawa kemarahan masyarakat Minahasa ke titik puncak. Ketika kasus penghinaan Ukung Lumi, ia masih sempat berhasil meredam amarah keluarga Ukung Tomohon itu. Tapi tanggal 10 Agustus 1644, sepuluh ribu ribu waraney dari 3 Distrik – A.B. Palar memperkirakan Toumuung, Kakaskasen dan Sarongsong – telah berkumpul, bangkit memaklumkan perang. Hari itu juga 19 serdadu Spanyol dan panipagos terbunuh dan 22 orang ditawan.


Disebutkan, awalnya para waraney hanya memerangi tentara dan panipagos tapi dalam waktu singkat berubah menjadi perlawanan terbuka terhadap semua orang Spanyol tanpa kecuali, termasuk para misonaris seperti Pastor Yranzo.


Refleksi


Apa yang dikemukakan oleh Ketua Umum Komunitas Sejarah Indonesia (KSI) Dr. Muklis Paeni, bahwa salah satu bangsa di Asia yang secara historis mampu mengalahkan pasukan Spanyol (salah satu bangsa/negara adidaya pada waktu itu) adalah Minahasa, bukanlah cerita omong kosong. Tetapi, secara akademik (history) dapat dipertanggung jawabkan.


Nah, sebagaimana fungsi dari ilmu sejarah, salah satunya adalah sebagai sumber inspirasi, maka kisah heroik perlawanan Orang Minahasa terhadap Spanyol merupakan simbol kebanggaan tersendiri atas apa yang pernah dilakukan oleh leluhur Minahasa bahwa Spanyol yang dikenal sebagai salah satu kampiun bangsa kolonial pada waktu itu, ternyata mengalami pengalaman yang pahit, karena kehadiran bangsa ini di tanah Minahasa, tidak diberi kesempatan untuk memperpanjang waktu kolonialismenya sebagaimana yang dilakukan oleh kolonial Spanyol di dunia. Dengan kata lain, kolonialisme Spanyol di Tanah Minahasa hanyalah mitos.Alias Spanyol cuma datang singgah.


Penulis adalah Dosen Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi, Manado – Sulawesi Utara.


DAFTAR PUSTAKA


Gosal, Paulus A dan C.H Gosal (2010) Melawan Bangsa Spanyol. Dalam Tou-Minahasa: Dari Utara Sampai Malesung. Pemda Minahasa Induk.


Henley, David E.F (1996) Nasionalisme dan Regionalisme dalam Konteks Kolonialisasi Minahasa di Hindia Belanda Bagian Timur. Terjemahan. KITLV Press Leiden.


Kusen, Albert WS (2007) Antropologi Minahasa: Identitas & Revitalisasi. Buku Teks. Belum Diterbitkan.


Watuseke, Frans S (1968) Sejarah Minahasa. Manado: Yayasan Penerbitan Merdeka.


Wenas, Jessy (2007) Sejarah dan Kebudayaan Minahasa. Jakarta: Institut Seni Budaya Minahasa


ragam kisah lainya dengan kisah dotu lolong lasut


Dotu Lolong Lasut alias Ruru Ares lahir pada bulan November 1450 adalah seorang tokoh pendiri  ‘ Wanua Wenang’ cikal bakal berdirinya Kota manado, dengan bergelar Kepala Walak/ Kepala Agama Wenang pada jaman itu, Dotu Lolong Lasut merupakan perintis dan membangun TUMANI negeri WENANG kemudian berkembang menjadi Kota Manado sekarang ini.


Dotu Lolong Lasut juga sebagai tokoh perjuangan  yang berhasil mengusir penjajah dari Portugis untuk menjajah Wenang pada saat itu. Oleh karena itu nama Dotu Lolong Lasut tetap dikenang sepanjang masa oleh masyarakat Sulawesi Utara lebih khusus masyarakat Manado dan Minahasa.


Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini adalah untuk melihat dan mengenal sejarah berdirinya Kota Manado, Monumen Dotu Lolong Lasut dapat dilihat di pusat kota Manado tepatnya di dalam komplek Pasar 45.


beberapa catatan lain

Dari slagbom yg ada bisa dipastikan bahwa Penguasa Ares “Tombulu” turun dari Kinilow lewat Kamangta pada awal Tahun 1600 an,


H.U.T KOTA MANADO KE 398 

( 14 JULI 1623  _  14 JULI 2021 )


 SEJARAH NAMA MANADO DAN TANGGAL

BERDIRINYA (HUT) KOTA MANADO


Nama Mula2 Manado Adl Wenang . Wanua

Wenang Didirikan Oleh Ruru Ares Yg Berge-

lar Dotu Lolong Lasut Yg Pd Wkt Itu Sbg Kepala Walak Ares . Dinamakan Wenang Krn T4 Pemukiman Byk Ditumbuhi Pohon Mawenang Atw Wenang .

Kmdn Datanglah  Orang2 Tombulu Utk 

Membuka Lahan Pertanian Di Sktr Wanua

Wenang Dan Oleh Orang2 Tombulu Diberi

Nama Wanan Zou’ Yg Artinya T4 Yg Jauh .

Krn Jaraknya Yg Jauh Dari T4 Pemukiman

Maka Mrk Membuat / Mendirikan Popo’ /

Terung Utk T4 Mrk Menginap Di Kebun .

Lama-kelamaan Nama Wanan Zou’ Berubah

Menjadi Manan Ndou’ Lalu Menjadi Manado.

Bangsa Eropa  Yg Pertama Kali Datang Ke

Manado  Adl Para Misionaris Dari Portugal

Pd Thn 1523 Dan Manado Mrk Sebut

Moradores . Bangsa Spanyol Dan Belanda

Menyebut Dgn Nama Manados .

Thn 1623 Nama Manado Mulai Resmi Digu-

nakan Dlm Dokumen2 Internasional Juga

Dlm Peta Dunia .

Thn 1682 Nama Manado Secara Resmi 

Mulai Digunakan Mengantikan Nama Wenang.

Stlh Bangsa Portugal  Berturut2 Bangsa

Eropa Yg Datang Ke Manado Adl Bangsa

Spanyol Thn 1524 , Belanda Thn 1657 Dan

Inggris Thn 1811 .

1 Juli 1919 Gub Hindia Belanda Menjadikan

Manado Sbg Staadgemeente Dgn Walikota

( Burgemesteer ) Frederik Van De Wetering.

Dan Sjk 9 Des 2020 Terpilih Walikota Manado

Yg Baru Yakni Andrei Angouw .

14 Juli 1624 Sec Resmi Ditetapkan Sbg HUT

Kota Manado Krn ;

Tgl 14 Diambil Dari Tgl 14 Feb 1946 Adl

Peristiwa Merah-Putih Di Manado .

Bulan Juli Diambil Dari 1 Juli 1919 Krn

Manado Menjadi Staatgemeente Yg Dikepa-

lai Oleh Seorang Walikota .

Thn 1623 Diambil Krn Nama Manado Mulai

Dikenal Dunia Internasional Pd Thn 1623 .

@Dari Berbagai Sumber (VECKYAUDYKOJONGIAN)


‎the minahasa by 

1.Harry Kawilarang‎ ke MAJELIS ADAT MINAHASA

10 Oktober 2019..

2.by christnadus roring WANUA KINILOW TU’A

3.buku grafland

4.by christnadus roring / Catatan: RIKSON KARUNDENG  cerita gabungan masa kolonial


1.Harry Kawilarang‎ ke MAJELIS ADAT MINAHASA

10 Oktober 2019.

Tomohon, Kota Tua Tanah Minahasa

Kota Tomohon sejak lama dikenal sebagai kota Pelajar dan juga kota kembang, telah melewati lintasan dan perjalanan sejarah yang sangat panjang. Berawal dari Muung, sebuah lokasi mataair di Kelurahan Matani Dua Kecamatan Tomohon Tengah.

Kota ini sangat terkesan bagi ilmuwan Natulis Inggris, Sir Alfred Wallace pada pertengahan abad ke-19. Dalam catatannya ia mencatat. “Pagi-pagi saya terbangun oleh suara merdu lagu-lagu gerejani anak-anak sekolah, Selelpas itu mendengar suara khotban pendeta di gereja. Seolah alam ikut menimati. Sekalipun saya tidak mengerti, tetapi saya tetap ikut mendengar sambil mqnikmati kofi panas dari kebun Sawangan yang letaknya tidak jauh dari kota. Juga menikmati kasava (eingkong panas. Sungguh rasa nikmat, Mendengar suara-suara gerejani ini, seolah berada di kampug saya di desa Usk, daerah Welsh, Llanbadoc, Britania”

Kisah pemburu yang gagal menombaki babi hutan buruannya, tapi kemudian memunculkan sumber mataair. Konon, ketika tombaknya dicabut, menyembur air deras dengan bunyi mendengung yang kemudian mencetus kata Muung, mengundang orang datang bermukim. Penduduknya membahasakan diri sebagai Tou (orang) Muung yang di masa berikutnya dikenal sebagai Tomohon.

Cerita rakyat mempercayai sang pemburu adalah dotu bernama Wawo Kumiwel, anak leluhur Minahasa pertama Toar dan Lumimuut. Maka bila demikian, usia Tomohon sudah benar-benar sangat tua. Kalau peristiwa pembagian di Watu Pinawetengan ditaksir penulis terkenal Dr.Johan Gerard Friedrich Riedel terjadi tahun 670 (meski ada menaksir berbeda-beda pula), maka penemuan mataairnya masih mendahului, sehingga menjadikan Tomohon sebagai kota paling tua yang ada di Tanah Minahasa.

Cerita-cerita Tombulu banyak menegas keberadaan Toar-Lumimuut dan anak-anaknya di kawasan Tomohon. Wawo Kumiwel yang disebut juga Rumuat ne Tewo bersama istrinya berdiam di Wawo dan juga Kuranga. Berikutnya, Pinontoan yang diagungkan sebagai penguasa Lokon bersama istrinya Ambilingan Wulawan bermukim di kaki gunung itu, Rumengan yang didewakan sebagai penguasa Mahawu bersama istrinya Katiwiei, tinggal di lembah gunungnya.

Cerita rakyat mempercayai sang pemburu adalah dotu bernama Wawo Kumiwel, anak leluhur Minahasa pertama Toar dan Lumimuut. Maka bila demikian, usia Tomohon sudah benar-benar sangat tua. Kalau peristiwa pembagian di Watu Pinawetengan ditaksir penulis terkenal Dr.Johan Gerard Friedrich Riedel terjadi tahun 670 (meski ada menaksir berbeda-beda pula), maka penemuan mataairnya masih mendahului, sehingga menjadikan Tomohon sebagai kota paling tua yang ada di Tanah Minahasa.

Cerita-cerita Tombulu banyak menegas keberadaan Toar-Lumimuut dan anak-anaknya di kawasan Tomohon. Wawo Kumiwel yang disebut juga Rumuat ne Tewo bersama istrinya berdiam di Wawo dan juga Kuranga. Berikutnya, Pinontoan yang diagungkan sebagai penguasa Lokon bersama istrinya Ambilingan Wulawan bermukim di kaki gunung itu, Rumengan yang didewakan sebagai penguasa Mahawu bersama istrinya Katiwiei, tinggal di lembah gunungnya.

Lololing dengan istrinya Winerotan, bermukim di Muung, Repi dan istrinya Matinontang dan Tontombene di Lahendong, Siow Kurur di Pinaras. Makalawang dan istrinya Taretinimbang di lembah Masarang dan Manaronsong yang mencetuskan nama Sarongsong.

Kemudian salah satu dotu terkenal Minahasa yakni Mandei bersama istrinya Raumbene dan anak-anaknya berdiam di lokasi yang sampai sekarang dikenal dengan nama Mandei, masuk kepolisian Kolongan Satu. Salah seorang anaknya bernama Reko bermukim lebih ke arah selatan, di tempat yang sekarang masih bernama Reko juga, sementara anak lainnya Porongnimiles pergi berdiam di Muung.

Pemukiman awal ini kemudian hilang, karena setelah pembagian di Watu Pinawetengan, penduduk suku Tombulu terpusat di Maiesu di lembah Gunung Lokon.

Masa pemerintahan Makiohloz (Makiohlor atau Ohlor), penduduk Maiesu bersebar. Berdiri tiga pemukiman besar Tombulu yang akan membentuk Kota Tomohon sekarang.

Tomohon didirikan oleh  Tonaas Mokoagow, Sarongsong di Tulau didirikan Tumbelwoto, dan dari Sarongsong Kaawuan mendirikan Tombariri di Woloan sekarang. Makiohloz sendiri memindahkan Maiesu ke negeri baru yang disebut Kakaskasen.

Negeri awal Tomohon yang didirikan Mokoagow adalah Saru atau Tonsaru (menghadap timur) terletak di lereng Gunung Masarang. Pemukiman Tomohon mulai melebar dan penduduk makin bertambah, karena letaknya yang strategis. Segera berdiri negeri-negeri baru: Kamasi, Kinupit, Limondok, Sumondak, Tou un Maajah dan Lingkongkong yang memunculkan tokoh terkenal Tumalun yang mengalahkan Malonda dari Pareipei Remboken. Para pendirinya menurut Riedel adalah Mamengko, Pondaag, Gosal dan Sambuaga.

Letak beberapa negeri ini masih misterius, terkecuali Kamasi dipastikan di lokasinya sekarang, sehingga menjadi satu-satunya negeri yang namanya paling lestari di Tomohon. Limondok adalah bukit di Talete. Sementara Kinupit, bermakna terjepit, diperkirakan berada di seputaran Paslaten, serta Lingkongkong diduga di kawasan Matani Dua.

Negeri-negeri tua ini dipersatukan oleh cucu Mokoagow bernama Mangangantung dengan nama Tomohon, yang dimasa Kompeni Belanda menjadi Balak dan kemudian Distrik, seperti halnya dengan Sarongsong, Kakaskasen dan Tombariri.

Kemudian karena sebuah peristiwa yang tidak diketahui, entah karena terjadi peristiwa alam, gempabumi atau peperangan diperkirakan sebelum kedatangan bangsa barat penduduk negeri-negeri Tomohon berpindah dan hidup terkonsentrasi di Nimawanua Kolongan sekarang, terkecuali Kamasi dan Talete.

Kondisi inilah yang pasti ditemukan oleh Gubernur Maluku di Ternate Dr.Robertus Padtbrugge dalam kunjungannya di Manado tahun 1677 dan 1679. Dari catatan penduduk Minahasa oleh Opperhoofd (Residen) Manado 1682 yang dikutip oleh Francois Valentijn dalam Oud en Nieuw Oost-Indien, negeri Tomohon yang ditulis sebagai Tomon, adalah satu pemukiman (menyatu) dengan Kamasi yang ditulis Cormasje, dan berpenduduk sebanyak 800 awu atau sekitar 4.000 jiwa, sehingga Tomohon merupakan pemukiman terbesar di Tanah Minahasa yang seluruhnya berpenduduk 3.990 awu, atau sekitar 20.350 jiwa. Sementara negeri Talete yang terpisah dari Tomohon, dicatat sebagai Tontellete berpenduduk 80 awu, sekitar 400 jiwa.

Dicatat pula, Sarongsong yang ditulis Zeronson (Seronson) berpenduduk 70 awu atau 350 jiwa, Kakaskasen ditulis Cascasse 100 awu (500 jiwa) dan Tombariri (ditulis Tomberiere) 400 awu atau 2.000 jiwa.

Tombariri saat itu masih terkonsentrasi di Katingolan, negeri tua Woloan, sekarang di kelurahan Woloan Satu Utara. Kakaskasen di lokasi Nawanua, negeri lamanya, di kelurahan Kakaskasen Tiga sekarang, sementara Sarongsong masih di negeri tua, Amian Nimawanua-Tulau.

Talete dan Kamasi kemudian bergabung di kota lama Tomohon Nimawanua. Namun  akhir abad ke-18, Tonaas Ransun dan Rosok keluar dan membuka Matani yang jadi negeri dipimpin Hukum Tua pertama Tololiu Palar 1805, Kamasi tahun 1805 dibawah Sangi dengan hukum tua pertama Tinaras di  tahun 1846, dan Talete 1831 dibawah hukum tua Lukas Wenas.

Peristiwa gempabumi dahsyat 8  Februari 1845 kembali menyatukan penduduk Tomohon di Nimawanua, dan baru kembali setelah keadaan aman. Penduduk negeri-negeri stad Tomohon mendirikan Rurukan (yang telah dirintis sejak 1810 oleh Pangkey Posumah), dengan hukum tua pertama Loho Kaunang tahun 1848 (sekarang terbagi dua kelurahan), juga Kumelembuai 1858 oleh Hendrik Kapoh dari Talete yang jadi hukum tua pertama 1860.

Negeri-negeri lain yang dirikan penduduk Tomohon di masa lalu adalah Tataaran Dua, Suluan, Rumengkor dan Koka.

Tumatangtang, negeri tertua dari bekas Balak dan Distrik Sarongsong dipimpin hukum tua pertama di tahun 1846 Alexander Mandagi, sementara hukum tua pertama Lansot bernama Ombeng.

Negeri eks Distrik Sarongsong lain yang digabungkan adalah Lahendong (berdiri 1750 dibawah Mokalu Rondonuwu, dengan hukum tua pertama Alexander Lukas Wawo-Roentoe 1850); Pinaras (berdiri 1820 dibawah Sumendap Montolalu dan sebagai negeri dengan hukum tua pertama Jeheskiel Tulung 1875), serta Tondangow (berdiri 1785 dibawah Tonaas Mandey, dengan hukum tua pertama 1875 Karel Zacharias Wawo-Roentoe). Kemudian ditambah dengan Kampung Jawa yang dibuka Tubagus Buang 1850-an, dengan hukum tua pertama Djasmani Tabiman di tahun 1928.

Eks negeri lain dari Distrik Sarongsong seperti Rambunan dan Sawangan tahun 1908 digabung dengan Sonder.

Sedangkan Tataaran Dua dilepas Distrik Tomohon pada Tondano. Begitu pun Kembes dan negeri-negeri Suluan, Rumengkor dan Koka, diserahkan kepada Distrik Manado dan Tonsea.

Kemudian Oktober1909 sebagian besar wilayah eks Distrik Kakaskasen yang mencakup negeri-negeri Kakaskasen (sekarang empat kelurahan), Kinilow (sekarang dua kelurahan), Tinoor (sekarang dua kelurahan), bersama Kayawu dan Wailan; ikut digabungkan dengan Tomohon.

Kakaskasen adalah salah satu negeri tertua di Minahasa, namun hukum tua pertamanya Kawengian Lasut baru di tahun 1846. Kinilow pun menjadi salahsatu negeri paling tua Minahasa,( dari kinilow keluar dotu lolong lasut ).. dihadis di bangun ulang Makiohloz 1753 di lokasi sekarang, tapi baru diperintah seorang hukum tua Liuw (Supit) Kawulusan 1835.membangun manado dan yang lain ke arah seterusnya ) Tinoor didirikan 1800 oleh Purukan dan Pangkey, dan jadi negeri dipimpin hukum tua pertama Rundeng Purukan 1845.

Kayawu sendiri berdiri 1850 dibawah Paat, Surentu dan Ambei, serta Habel Wongkar 1859, namun baru dipimpin hukum tua pertama Jesayas Rompis 1860, sementara Wailan berdiri 1880 dipimpin Lefinus Lala, dan nanti jadi negeri  1895 dibawah hukum tua Johanis Sumendap (versi lain hukum tua pertama Ruland Polii di tahun 1900).

Terakhir Kota Tomohon telah diperbesar oleh sebagian besar wilayah eks Distrik Tombariri, ketika negeri Woloan (sekarang empat kelurahan), bergabung dengan Tomohon tahun 1929, dan paling akhir Tara-Tara (sekarang empat kelurahan) digabungkan tahun 1958.

Woloan tercatat sebagai negeri tertua di Minahasa pula dan sempat jadi ibukota pertama Balak Tombariri, berdiri kembali 1845 namun dikenal sebagai hukum tua pertama Fransiskus Kojongian baru 1870, sementara hukum tua pertama ketika bergabung Tomohon Jacob Poluan.

Tara-Tara didirikan 1701 oleh Tulong dan Kalangi, sedangkan yang menjadi hukum tua pertama Wilar di tahun 1809, dan hukum tua yang menggabungkan ke Tomohon 1958 Pieter Tangkuman.

Dari berbagai Sumber

Foto: Sir Alfred Wallace, naturalis Inggris, sekaliber Charles Darwin yang satu jaman pernah melakukan penelitan di Suawesi dan pernah berada di Tomohon pada 1856. Sketsa Tomohon pada 1839


ASAL MULA NEGERI KINILOW (KEADAAN AWAL)

Dotu-Dotu Malesung Minahasa telah menurunkan sejarah kepada seluruh turun-temurunnya bahwa, Opo Toar Lumimuut adalah nenek moyang mereka yang pertama Pendeta N. Ph. Wilken dan N. Graflaand telah menulis tentang penyelidikan sejarah kedatangan Opo Lumimuut ke Malesung antara lain: “Opo’ Lumimuut terhanyut dari Utara, lalu terdampar di pantai Barat Minahasa di suatu batu karang yang dinamai Batu Kapal di daerah Sapa (Kec. Tenga Kab. Minahasa Selatan sekarang)” Meski diketahui bahwa Opo’ Lumimuut tiba dipantai Barat Malesung, rupanya dibawa oleh air bah dunia, yang disebut oleh Dr. Riedels Zano Simezuk Wangko ” Un Nimei Lumenew Un Tanak Kapataran Itii, Akaz Wana Un Rawis Un Kentur Lokon, Rumengan [Mahawu]. Wo Un Soputan ltii. (air bah besar yang telah datang merendam dataran itu, sampai di ujung puncak-puncak gunung Lokon, Rumengan [Mahawu] dan Soputan itu.) Mula-mula keluarga ini berdiam disekitar Gunung Wulur Mahatus Kemudian berpindah ke sekitar Niutakan dekat Negeri Tompaso Baru sekarang Akhirnya mereka makin lama makin banyak, sehingga mereka mulai menyeban ke seluruh Malesung/Minahasa Mula-mula terdapat 25 keluarga yang menyebar antara lain keluarga Pinontoan dengan istrinya Ambilingan dengan 6 orang anak-anak yang datang kedataran Gunung Lokon. Keluarga inilah yang telah menurunkan suku Tombulu


PEMBAGIAN WILAYAH


Menurut penyelidikan Dr.J.F.G. Riedels, musyawarah itu berlangsung pada abad ke Vil (kira-kira pada tahun 670) Terpilih menjadi ketua. Tonaas Kopere dari Tompakewa Pembantu-pembantu ialah Muntu-untu dari Tombulu, dan Mandey dari Tonsea Dalam musyawarah itu. Malesung dibagi menjadi 4 wilayah, yaitu:


1. Daerah Tombulu 2 Daerah Tonsea


3. Daerah Toiour


4. Daerah Tompakewa


Sejak musyawarah itu pucuk pimpinan dipegang oieh Pasiowan Telu. Sesudah musyawarah, masing-masing berangkat menuju tempat yang sudah ditentukan Suku Tombulu menuju Utara di tempat yang bernama Meiesu dekat Kinilow Tu’a dipimpin oleh Tonaas Mapunpun, Belung dan Kekeman Suku Tonsea berangkat menuju tempat yang bernama Niaranan sebelah timur Tanggari, dari sana mereka berpindah ke Kembuan, di kaki gunung Kalabat . Suku Toulour berangkat menuju Atep dipimpin oleh Tonaas Singal Suku Tompakewa berangkat menuju ke barat laut menempati Kaiwasian sebelah Timur Tombasian sekarang Di kemudian hari ada suku lain masuk ke Minahasa dar bergabung dengan suku-suku Minahasa. Suku-suku itu ialah Suku Bentenan (Pasan Ratahan) Tonsawang fasal Mongondow) Suku Bantik.


 


PAKASAAN TOMBULU


Pada abad ke X suku Tombulu di Wanua Meijesu yang diperintah oleh Lumoindong putra dari Walian Pukul ditimpa wabah penyakit sampar yang menewaskan banyak penduduk. Oleh karena itu maka rakyat suku Tombulu terpencar dan keluar mencari pemukiman yang baru. Tempat- tempat yang dituju sebagai pemukiman baru antara lain dapat diuraikan sebagai berikut


1. Tonaas Tumbelwoto memimpin sebagian rakyat pergi tumani ke Wanua Tula’u hingga terbentuklah Walak Sarongsong


2. Sebagian rakyat berpindah ke Kinilow Tu’a. Tonaas Ka’awoan meninggalkan Kinilow Tu’a dan memimpin sebagian rakyat pergi ke arah barat ke suatu tempat yang terdapat rumput yang dinamai Wariri, sehingga akhirnya orang yang menetap disana dinamai Touwariri lalu sebutan tersebut akhirnya menjadi Tombarini Selanjutnya dari sana sebagian rakyat yang dipimpin oleh Walian Lokon Mangundap, Kalele, Apor, Karundeng, Kapalaan, dan Posuma mereka mendirikan negeri yang baru yang dinamai Katinggolan yang merupakan cikal bakal dari terbentuknya Wanua Woloan.


3. Tonaas Mokoagow juga meninggaikan Kinilow Tu’a dan pergi tumani ke Wanua Mu’ung dan Kamasi membentuk Walak Mu’ung (Tomohon)


4 Tonaas Ticonuwu dan Tuerah pergi tumani ke Wanua Kakaskasen membentuk Walak Kakaskasen.


5. Tonaas Lolong Lasut dan Ruru pergi tumani ke Wanua Wenang dan Ares membentuk Walak Ares.-


6 Dari Kinilow Tu’a beberapa taranak pergi tumani ke Wanua Kali – Dari sana Tonaas Alow pergi melintasi sungai Wenang utara, lalu tumani ke Wanua Kalawat atas membentuk Walak Kalawat Atas kemudian berubah menjadi Kalawat Maumbi


7. Dari Kalawat atas keluar Tonaas Kondoy. Wangko Saumanan pergi ke barat tumani ke Wanua Kalawat


Kaleosan, yang kemudian menjadi Wanua Ure, kini di sebut Komo luar. Kalawat Kaleosan ini kemudian menjadi Kalawat Wawa, ibu negeri Wanua Ure


8 Tonaas Kalengkongan beserta sebagian rakyat meninggalkan Kalawat atas dan Kalawat Wawa pergi tumani ke Wanua Likupang Menimbulkan Walak Likupang Jadi Pakasaan Tombulu’ telah pecah menjadi beberapa Walak. Tetapi pada abad ke XV, Tonaas Dotulong. Tidajoh Koagow dari Pakasaan Tonsea telah merampas Wilayah Dimembe, suatu Wilayah yang sangat luas sekali.


 

2.by christnadus roring

WANUA KINILOW TU’A


(Gambar ilustrasi)

Sewaktu Wanua Meijesu ditimpa penyakit, pada abad ke X, maka sebagian rakyatnya berpindah ke Kinilow Tua, tempatnya bukan di Kinilow sekarang tapi di daerah perkebunan terletak kira-kira 1 kilometer di sebelah Barat Kinilow yang dinamai NAWANUA (bekas negeri) Wanua Kinilow Tu’a inlah termasuk negeri yang tertua di Minahasa Wanua ini sudah ada sejak abad ke-X. Berdasarkan cacatan N. Graafland dalam bukunya Minahasa Masa Lalu dan Masa Kini (terjemahan Yoost Kullit) juga memperkuat akan hal ini, dengan ungkapannya ‘Kinilow saja rhormatleh oleh usianye beserta ingatan masa lalunya! Apa yang terjadi dengan dikau, kau namanya, sederhana! Ts yang dahulu sangat berkuasa dan begitu ditakuti! Tentang Kiniow Tua ini juga diperkuat oien catatan-catatan banwa Dotu Lolong Lasut pendiri Kota Wenang (Manado) adalah berasal dari Kinilow. Beliau hidup pada tahun 1400-1520. Dari Kinilow Tu’a ini juga telah keluar Tonaas- Tonaas yang pergi tumani negeri baru ke seluruh daerah Tombulu sampai ke Likupang daerah Dimembe. Kapan dan siapa yang mendirikan Wanua Kiniiow Tu’a ini tidak dapat diketahui dengan pasti karena perpindahan pada abad ke-X itu tidak diterangkan siapa pemimpinnya dan pada saat itu nenek moyang kita belum mengenal tulis menulis Arti kata Kinilow, menurut cerita rakyat diambil dari nama sebatang pohon kayu yang sekarang tidak terdapat lagi di desa kita (sudah punah) Sebutan lain Kinilow adalah. NIMOKAL, artinya menghalang misalnya kita duduk di tengah jalan, maka kita disebut Nimokal Un Lalan (menghalangi jalan). Konorn menurut cerita orang tua dulu bahwa jalanan besar (jalan protokol) pada saat itu melalui kolong rumah dari kepala suku/Kolano yang bernama: MAKIOGLoz


BANYAKNYA RAKYAT


Pada suatu saat Kolano MAKIOGLOZ ingin mengetahui jumlah rakyatnya, maka ia mengadakan penghitungan atau sensus penduduk. Tetapi pada saat itu mereka belum mengenal tulis menulis, maka dikumpulkannya rakyatnya tua muda dan anak-anak di suatu tempat lalu disuruhnya menghadap sebatang pohon kayu yang bernama KAIRİNTEK (kayu berdaun halus) Lalu mereka disuruhnya tepuk tangan serentak. sehingga daun-iaunnya gugur semua Kemudian mereka disuruhnya masing-masing tua muda dan anak-anak memungut sehelai daun tetapi daun- daun sudah habis masih banyak orang belum kebagian Lalu Kolano MAKIOGLoz memerintahkan supaya masing-masing tua muda anak-anak mengambil segenggam tanah lalu dibuang di depan mereka, maka setelah selesa terdapat timbunan tanah setinggi dapur (bukit kecil) yang dinamai orang NEI LOMBOK NE TOU KINILOW (dilempar oleh orang-orang Kinilow) Bukit kecil itu sampai saat ini masih terdapat di sebelah barat sekolah Seminari Kakaskasen Il Tomohon.


LUASNYA WANUA KINILOW TU’A


Luas dan besarnya Knilow Tu’a Itu, memanjang dari Utara ke Selatan kira-kira 2 km dan terietak kira-kira 1 km sebelah barat Kinilow sekarang yang dinamai NAWANUA (bekas negeri). Lokasinya mulai dari tempat bernama Zano Pasu’ sebelah barat Desa Kinilow, memanjang ke selatan sampai ke


sekolah Seminari di jalan Kayawu, Kaskasen ill Tomohon


WATAK DAN SIFAT RAKYATNYA


Watak dan sifat rakyatnya adalah pemberani. Suka berperang. Menurut cerita orang tua-tua terdahulu, mereka sering berperang dengan orang iviongondouw, Pareipei Tompaso, dan Bantik. Sebagai buktinya di hutan batu sebelah barat desa Kinilow sekarang, terdapat bamboo tambelang (bulu nasi) yang ruasnya panjang-panjang. Dan bambu itu diberi nama: Tambelang Ne Mongondouw (bulu orang Mongondouw). Kata orang tua-tua kalau orang mongondouw ini datang menyerbu Wanua Kinilow Tu’a dan bersembunyi di hutan batu itu mereka membawa bulu nasi itu dan bertumbuh disana. Dan apabila mereka menyerang Wanua Kinilow Tu’a. lalu diburu oleh orang-orang Kinilow mereka lari menuju ke jurusan Desa Kali. Maka kira kira 4 km dari Kinilow, terdapat suatu tempat nama Pinatuzaan (tempat menombak). Karena apabila mereka lari dan sampai di suatu ketinggian bernama: Tinengkol, jalanan akan menurun kira-kira 100 m sampai di Pinatuzaan. dari ketinggian inilah orang-orang Kinilow melepaskan tombak-tombak mereka kepada yang sedang beriari itu. Apabila ada di antara mereka yang terkena tombak lalu masih terus berlari, namun kira-kira 1 km dari situ mereka didapati sudah mati kehabisan darah. Mayat mereka ditaruh disemak-semak dan ditutup dengan rumput-rumput sehingga termpat itu diberi nama: “PINAHWUNBUNAN


AGAMA DAN KEPERCAYAAN


Sebelum injil masuk di MINAHASA nenek moyang kita sudah memeluk agama purba. Kepercayaan mereka adalah Polytheisme yang bersifat dinamisme animisme. Mereka percaya bahwa diatas segaia ilah/dewa ada suaiu kekuasan tertinggi disebut EMPUNG Wanako (Alah yang besar), ilah/dewa-dewa yang mereka puja adalah yang ari orang tua (Dotu-dotu) yang berpengaruh dan perkasa lalu meninggal. Menurut kepercayaan mereka, bahwa roh-roh mereka mendiami puncak gunung, batu besar, mata air, pohon-pohon besar dan lain-lain yang dianggap keramat Seperti kata mereka yang mendiami gunung Lokon adalah Opo’ Pinontoan, dan gunung Mahawu adalah Opo’ Rumengan Mereka juga percaya pada ilmu gaib, serta khasiat- khasiat kebendaan. Mereka juga percaya akan tanda-tanda dari burung-burung malam, atau siang, seperti Mahot, Kiek Gegegu, Mahkeke’kek, Kombatik dan lain-lain Juga terhadap pantangan-pantangan antara lain kalau mau jalan lalu ada wa’an (bersin). harus duduk sebentar. Kalau melawan atau sengaja maka bisa terjadi halangan di jalan. Mereka sangat ahli menentukan waktu untuk menanam padi dan jagung dengan melihat posisi letak bintang-bintang dan bulan pada waktu malam. Tradisi ini masih banyak terdapat dari kalangan orang tua, walaupun pada umumnya mereka telah memeluk agama Kristen. Mereka mengubur orang mati disi di dalam batu yang dipahat, mayatnya dliletakkan dalam posisi duduk Jalu ditutup dengan penutup dari batu pula – Kubur-kubur itu disebut


WANUA KINILOW WERU


Kira-kira pada abad ke XVIII, pada pemerintaharn Walak Kaparang rakyai Kiniow berpinidah dari Wanuä Kiniiow Tua ke Kiniow Weru (Kampung Kinilow yang sekarang) Mereka hanya terdiri dari beberapa keluarga yang pada umumnya masih bersaudara. Di kemudian hari sangat sulit bagı muda mudi untuk mencari pasangan hidup karena pada umumnya mereka masih ada ikatan keluarga (dalam bahasa sehari-hari disebut famili”), padahal tradisi menentukan bahwa anak-anak tidak diperbolehkan kawin kalau baru pada keturunan tingkat ketiga. Yang diperkenankan kalau sudah pada tingkat ke empat. Apabila hukum adat ini terpaksa harus dilanggar maka ada syaratnya ialah: Sawutan Un Tawaana. Kaapa Mahali Un Patitewel artinya apa yang menjadi tuntutan dar orang tua wanita tidak boleh ditawar-tawar lagi Apabila hukum ini dilanggar (tidak dipenuhi) maka ada akibatnya berupa bisa mendapat keturunan yang cacat atau yang lain-lain. Mungkin juga sedikitnya keluarga-keluarga yang datang di Kinilow Baru disebabkan lokasinya yang sempit karena diapit oleh dua buah sungai yaitu sungai Eris di sebelah timur dan sungai Zanopasuk di sebelah barat desa.


Catatan: RIKSON KARUNDENG


Oktober 1521, sejumlah armada yang memuat orang-orang Spanyol tiba di Tidore. Sebelumnya mereka tergabung dalam musafir penjelajah samudra Ferdinand Magelhaens. Sebagian rombongan kapal Spanyol ini kemudian memisahkan diri dari induknya dan berlabuh di salah satu tempat di Minahasa. Kisah itu digambarkan Hubertus van Kol dalam Uit onze Kolonien, Een Schakelstuk (1903). Catatannya merujuk pada surat Pater Antonius Narta di Maluku yang dituliskan tahun 1588.


J.G.F. Riedel menggoreskan dalam Het Oppergezag der Vorsten van Bolaang Mongondow over de Minahasa (1872) bahwa armada itu telah berlabuh di Kima. Penulis sejarah Minahasa, Hendricus Benedictus Palar dalam bukunya Wajah Lama Minahasa (2009) memperkirakan, kemungkinan besar tempat mereka mendarat adalah daerah Kima Kecamatan Molas Manado kini. Menurutnya, orang-orang Babontehu yang mendiami pulau-pulau di sekitar Manado-lah yang pertama kali berkomunikasi dengan armada Spanyol tersebut.


Orang Babontehu kemudian mengadakan persahabatan, melakukan barter, lalu memperkenalkan kepada pelaut-pelaut Spanyol itu sebuah pelabuhan yang sangat indah yaitu Tumpahan Wenang. Daerah yang tidak jauh Kima, lokasi mereka berlabuh. Di situlah muara sungai Wenang, tempat biasa orang-orang membuat garam di bawah pohon. Dari pelabuhan ini, jika menghadap ke barat akan tampak sebuah pulau yang bernama Manarow atau Manado yang kini disebut Pulau Manado Tua.


Masyarakat Babontehu memperkenalkan orang-orang Spanyol kepada masyarakat maka tana (pemilik tanah) sebagai orang-orang Tasikkela. Penduduk Tumpaan Wenang itu adalah taranak dari tanah Tombulu. Tapi maka tana tampak acuh tak acuh terhadap orang-orang Spanyol. Karena itulah armada itu berlayar terus ke arah selatan dan mendarat di Uwuren Amurang. Daerah teluk yang indah di Kabupaten Minahasa Selatan kini. Uwuren dijelaskan sebagai tempat orang membuat sagu.


Usai menurunkan awaknya, kapal itu balik kembali ke Tumpahan Wenang. Menanti para penumpang yang tengah melakukan ekspedisi di wilayah pegunungan Malesung. Sebutan untuk Minahasa di zaman itu.


Di Uwuren Amurang, kemudian hari dijadikan benteng oleh orang-orang Spanyol. Dari data yang ada, Palar memperkirakan jika benteng itu dibangun Laksamana Spanyol Bartolomeus de Soisa tahun 1651.


 


Ekspedisi Spanyol di Minahasa


Molsbergen dalam Geschiedenis van de Minahasa (1829) menjelaskan, ekpedisi awal Spanyol ke pedalaman Minahasa dilakukan dari teluk Amurang. Dari Uwuren, orang-orang Spanyol bergerak ke Cali (Kali), wilayah Tombatu kini. Sebuah desa yang disebut dekat danau bernama Wasian Uwuren atau Tonsawang. Tempat yang ketika itu terkenal sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Minahasa.


Dalam ekspedisi lain, orang-orang Spanyol menyusuri sungai Rano I Apo atau Ranoyapo (air dari Tuhan). Dari Amurang mereka menjelajahi daerah pegunungan Motoling dan tiba di Pontak. Di daerah ini, mereka juga mendapati hasil beras yang melimpah. Tak heran, tim ekspedisi Spanyol itu membangun gudang beras di Pontak.


Wilayah Selatan Minahasa sudah melimpah dengan beras ketika orang-orang Spanyol masuk ke tanah ini. N. Graafland dalam De Minahasa, Haar Verleiden en Haar Tegenwoordige Toestand (1869) menyebutkan, ketika ia datang tahun 1800-an, ia diberitahu penduduk wilayah Motoling bahwa mereka masih meyaksikan lesung-lesung batu tempat menumbuk beras peninggalan Spanyol.


Tak hanya merayapi wilayah Motoling dan Tonsawang, orang-orang Spanyol masih terus melanjutkan ekspedisi Minahasa. Jalur pegunungan menuju utara coba dijajal. J.G.F Riedel menulis, ketika itu mereka melewati Tombasian, Wanua Wangko atau Kawangkoan, terus ke daerah Tombulu-Katinggolan atau Woloan Tua, turun ke Kali Pineleng dan kembali ke dataran Wenang. Saat kembali ke Wenang, orang-orang Spanyol mulai mendirikan banteng, membangun perkampungan. Orang Tombulu menyebut perkampungan mereka dengan Winaror ni Tasikela.


Kehadiran orang asing itu ternyata sangat mengusik masyarakat Minahasa. Apalagi yang mendiami wilayah pegunungan. Sejak awal para raindang wu’uk (rambut merah) tidak diterima. Tidak mengherankan jika dalam ekspedisi awal, banyak tantara Spanyol tewas. “Diambil” para waraney (ksatria Minahasa). Sisa-sisa pelindung kepala dan senjata yang dirampas para waranei di masa itu masih bisa dilihat saat ini. Peralatan perang berusia ratusan tahun tersebut sering digunakan para penari kawasaran.


 


Periode Kedua Spanyol di Minahasa


Periode pertama Spanyol di Minahasa ada di masa 1520-1562. Di tahun 1562, Spanyol digusur Portugis dari perairan Maluku dan Sulawesi. Peristiwa itu terjadi terutama karena perjanjian Saragosa antara kedua bangsa. Karena itu Spanyol kemudian memusatkan kekuasaannya di Manila Filipina.


Sejarah melukiskan, tahun 1580 terjadi perubahan politik di Eropa. Negara adikuasa Portugis didera resesi ekonomi dalam negeri. Akibatnya, terjadi emigrasi besar-besaran warga Portugis ke kawasan-kawasan koloninya. Begitu kekuatan dalam negeri Portugis melemah, Spanyol melakukan serangan ke Portugis dan dengan mudah menaklukkan negeri itu. Tanah-tanah jajahan negara itu juga akhirnya satu per satu jatuh ke tangan Spanyol, termasuk negara penjajah lainnya seperti Belanda.


Spanyol dan Portugis akhirnya dipersatukan di bawah bendera Spanyol. Masa itu, kekuasaan Portugis di Maluku berakhir. Tahun 1617, serdadu-serdadu Spanyol kembali datang dan menetap di Manado. Namun pengalaman kehadiran mereka di masa awal masih tetap terjadi. Orang batasaina (orang Minahasa gunung) tetap mengacuhkan mereka. Para highlanders Minahasa tak mau bersahabat dengan mereka.


Pater Blas Palomino dalam Surat Laporan dari Manado 8 Juni 1619 mengisahkan, 4 Februari tahun 1619 mereka meninggalkan Manila dan mendarat di Manado pada bulan Maret. Saat itu, komandan pasukan Spanyol di Manado langsung mengundang para Ukung (Kepala Kampung) dan membicarakan rencana kerja para misionaris ini. Para Ukung dengan sangat hormat mengundang mereka masuk ke daerah pedalaman. Namun tak ada satu kampung pun yang mau menerima Pastor Blas Palomino, Diego de Royas dan Bruder Juan de S. Mernardino.


Para misonaris ini sempat tinggal di Manado sampai tahun 1622 sampai akhirnya memutuskan berangkat ke Makasar. Bulan Agustus tahun 1622, dari Makasar mereka bermaksud ke Maluku. Singgahlah mereka di pantai utara Minahasa. Dengan kawalan ketat para serdadu Spanyol, tim misionaris ini kembali berusaha menjumpai para penduduk. Naas, Pastor Blas Palomino dan penerjemahnya Joao da Palma ditombak masyarakat setempat. Di Madrid Spanyol, 2 Juni 1627, Pedro de la Conception mengungkap dalam Catatan Hariannya 10 Agustus 1622, dengan mata kepalanya ia menyaksikan langsung kematian tragis Pastor Blas Palomino dan Joao da Palma itu.


Kedatangan kedua orang-orang Spanyol ke Minahasa benar-benar penuh hasrat untuk meguasai dan mengeruk seluruh potensi ekonomi yang ada di tanah Malesung. Serdadu-serdadu Spanyol serta para mesticos (turunan campuran Spanyol-Minahasa) mulai bertindak brutal dan tidak manusiawi terhadap penduduk Minahasa. Achilles Meersman dalam The Franciscansin the Indonesian Archipelago (1967) mengungkapkan jika tindakan itu telah membuat kebencian orang Minahasa terhadap orang-orang Spanyol semakin mendalam. Ia menulis, saat Pastor Juan Yranso dan Bruder Francisco de Alcala Lorenzo Gerralda tiba di Manado tahun 1639, mereka menyaksikan langsung kondisi pahit itu. Inilah yang membuat para misonaris tersebut harus menghadapi tantangan luar biasa untuk masuk ke daerah pedalaman Minahasa.


Sementara, para mesticos semakin gila memeras rakyat demi “bos-bos” Spanyol-nya. Para serdadu tak kalah gila. Mereka semena-mena merampas apa saja dari penduduk bahkan memperkosa para perempuan. Bersenjata bedil, dengan menunggangi kuda, para serdadu memaksa masyarakat membawa beras mereka ke gudang beras Spanyol di Manado. Rakyat Minahasa tak segan-segan diperlakukan seperti hewan angkut. Bahkan ada tanah Ukung dirampas. Rakyat Minahasa dipaksa memenuhi semua kebutuhan beras Spanyol.


 


Kemarahan Tou Minahasa Memuncak


Praktek kekejaman yang diperagakan orang-orang Spanyol telah melampaui kesabaran tou (orang) Minahasa. Peristiwa-peristiwa yang memancing amarah rakyat telah menindih. Sejumlah kisah yang membakar semangat perlawanan tersimpan kuat dalam benak. Ingatan-ingatan itu terus meronta untuk lepas.


H.B. Palar mengisahkan, satu ketika tantara Spanyol di bawah pimpinan Don Pedro Alkasas tiba di daerah Tolour yang biasa ramai dikerumuni masyarakat. Mereka mengundang penduduk untuk turut bersantai. Ukung Mononimbar yang mulai menentang pedagang Spanyol ikut menghadiri undangan yang tampak ramah itu. Namun, tunggakan beras yang telah lama menumpuk rupanya dianggap Don Pedro sebagai kelalaian dan kesengajaan Ukung Tondano itu. Maka dalam keadaan lengah karena disodori alkohol, prajurit-prajurit Don Pedro menangkap Mononimbar dengan mudah. Ia diikat dan digantung di atas pohon tinggi hingga menjadi tontonan masyarakatnya sampai ajal menjemputnya. Peristiwa penghinaan ini sangat membekas di hati orang-orang Tondano.


Aksi brutal juga dilakukan sepasukan tantara Spanyol dan Tidore di tanah Tonsea. Saat sedang digelar sebuah foso (upacara keagamaan) di Sawangan, mereka membunuh semua Walian (pemimpin agama) yang hadir, menangkap dan menculik semua perempuan kemudian menjadikan mereka hamba sahaya di banteng Spanyol.


Di wilayah Tombulu, pemerkosaan hak-hak manusiawi tantara Spanyol memuncak dalam peristiwa yang menimpa keluarga Ukung Lumi. Rombongan pasukan datang bertamu. Mereka kemudian dijamu dengan penuh hormat oleh Ukung Tomohon, sosok Kelung um Banua (pelindung negeri) yang sangat dihormati dan disegani masyarakatnya. Seperti kejadian di Tondano, para prajurit menyodorkan alkohol kepada anggota keluarga Ukung Lumi, tanda balas budi terhadap keramahan keluarga. Setelah sempoyongan, mereka mempergunakan kesempatan itu untuk menculik dan melarikan putri Ukung Lumi bernama Tendenwulan.


Seluruh negeri seketika gempar mendengar kabar itu. Budayawan Minahasa Rinto Taroreh menyebutkan, di bawah pimpinan panglima perang Posumah, anak tertua Ukung Lumi, para waraney yang sigap langsung mengejar dan mengepung pasukan Spanyol di lereng Gunung Empung, daerah utara Kelurahan Kinilow Tomohon kini. Secepat kilat santi (pedang) para waraney menebas leher serdadu-serdadu Spanyol yang telah terkepung. Bedil dan sable dalam genggaman tak sempat diayunkan. Sebagian tak sempat bergerak karena wengkou (tombak) para waraney telah menancap di jantung. Teriakan “I Yayat u Santi” menggema. Tak satu pun tantara Spanyol yang dapat menyelamatkan diri dari peristiwa itu. Tak ada yang berhasil kembali ke benteng mereka di Wenang.


“Sekali tebas, kepala serdadu Spanyol langsung terpisah dari badan. Tubuh mereka kemudian dicincang sampai halus hingga daging dan tulangnya menyatu dengan tanah. Orang Minahasa menyebutnya totoken. Sebuah hukuman bagi pengkhianat, bagi orang yang merendahkan martabat Ukung,” ujar Taroreh.


Dalam tulisan Achilles Meersman, Pastor Juan Yranso mengaku telah menjadi saksi mata dari peristiwa 10 Agustus 1644 itu. Kebaikannya, sikapnya yang getol membela masyarakat Minahasa, membuat ia dicintai dan mampu lolos dari perisiwa itu. Sejak Agustus 1644 sampai April 1645 ia berlindung di biaranya. Atas bantuan orang-orang Minahasa, ia akhirnya dapat meninggakan Minahasa menuju Filipina hingga boleh menjadi saksi hidup peristiwa itu.


“Waktu itu Pastor Juan Yranso tinggal di rumah Ukung Lumi. Karena itulah ia selamat walau semua orang Spanyol sedang dikejar untuk dibantai. Sebab dalam masyarakat Minahasa, tamu itu berada dalam perlindungan dan tanggungjawab makawale atau pemilik rumah. Tidak ada seorang pun yang bisa menyentuh satu helai rambut mereka. Keluarga Ukung Lumi yang kemudian menyusupkan Pastor Yranso subuh hari sampai ke tempat persembunyiannya di daerah Lotta Pineleng,” tutur Rinto Taroreh.


Pastor Juan Yranso mengisahkan, sebenarnya di Tomohon ia telah berulang kali melerai konflik antar masyarakat dengan para serdadu Spanyol dan panipagos karena perkosaan dan pemerasan. Namun, peristiwa 1644 itu telah membawa kemarahan masyarakat Minahasa ke titik puncak. Ketika kasus penghinaan Ukung Lumi, ia masih sempat berhasil meredam amarah keluarga Ukung Tomohon itu. Tapi tanggal 10 Agustus 1944, sepuluh ribu ribu waraney dari 3 Distrik – A.B. Palar memperkirakan Toumuung, Kakaskasen dan Sarongsong – telah berkumpul, bangkit memaklumkan perang. Hari itu juga 19 serdadu Spanyol dan panipagos terbunuh dan 22 orang ditawan.


Disebutkan, awalnya para waraney hanya memerangi tentara dan panipagos tapi dalam waktu singkat berubah menjadi perlawanan terbuka terhadap semua orang Spanyol tanpa kecuali, termasuk para misonaris seperti Pastor Yranzo.


Perlawanan Total di Seluruh Tanah Minahasa


Perang terbuka sesungguhnya telah terjadi sejak awal kedatangan Spanyol di tanah Minahasa. Namun perlawanan semakin kencang terjadi di tahun 1642. Tahun 1644, tahap awal konfrontasi total di seluruh wilayah Minahasa meletup. Penghinaan terhadap para Ukung menjadi pemicu luapan dendam yang terpendam lama. Perang pun berkecamuk dimana-mana.


Di masa inilah terjadi pertemuan di Watu Pinawetengan. Pakasaan-Pakasan (wilayah yang terdiri dari sejumlah wanua/desa, yang masyarakatnya masih terikat pertalian darah) yang sebelumnya tercerai berai, bertempur mempertahankan wilayahnya sendiri-sendiri, kini menyatu. Mahassa (komitmen untuk menyatu) diikrarkan. Kata itulah yang kemudian berubah menjadi Minahasa. Kata yang menunjuk ke tanah dan tou yang mendiami wilayah Malesung.


Ketika itu, Kerajaan Bolaang Mongondow yang telah lama bermaksud menguasai wilayah dan penduduk Minahasa, ikut membantu Spanyol. Pasukan mereka menyatu dan menyerang di berbagai tempat. Upaya untuk membendung dan menghalau kekuatan gabungan pasukan Spanyol dan Bolaang Mongondow akhirnya tercipta di seluruh wilayah Minahasa.


Di tanah Tonsea, pertempuran dahsyat  terjadi di Kaburukan (pesisir pantai daerah Batu Nona Kema) dan Kinawuudan. Para teterusan (pemimpin perang), seperti Rumaya-Porong, Wenas Dumanaw dan Lengkong Wahani, secara perkasa menghancurkan tantara gabungan Spanyol-Bolaang Mongondow di daerah sepanjang pantai Kema hingga Waleo dan sekitarnya.


Di Panasen dan lereng Lembean Tondano, teterusan Tawaluyan, Wewengkang dan Retor, memimpin para waraney Pakasaan Tolour dan mengalahkan pasukan gabungan di wilayah itu.


Di selatan Minahasa, koalisi Spanyol-Bolaang Mongondow menyusup dan menyerang pakasaan-pakasaan di wilayah itu. Tapi di lini timur daerah selatan Minahasa tersebut, Pakasaan Pasanbangko berhasil mengalahkan pasukan gabungan. Mereka dipimpin teterusan Pandey, Lengsangalu, Tombokan, dibantu waraney-waraney dari Pinantula dan Tompakewa yang dipimpin teterusan Mewengkan dan Sumondak.


Di tempat lain, induk kekuatan Tompakewa Matana’ai telah berhasil memukul mundur musuh-musuhnya sampai ke pantai Amurang. Mereka dibantu para waraney Pakasaan Tombulu yang dipimpin teterusan Lumi-Worotikan, Wongkar-Sajouw, Kalele-Kinupit dan Sungepupus. Di daerah ini pertempuran berlangsung lama karena pasukan Spanyol dan Bolaang Mongondow selalu mendapat dukungan segar dari pusat kerajaan Bolaang Mongondow. Sebab jalur antara Amurang dengan Bolaang Mongondow masih aman. Sementara, logistik tantara Spanyol mendapat sokongan dari Benteng Uwuren Amurang.


Hari pertempuran terus berkepanjangan. Pasukan Spanyol-Bolaang Mongondow tersudut di Amurang. Titik soal, mereka harus berhadapan dengan masalah pasokan logistik dari pusat kerajaan Bolaang Mongondow. Butuh waktu cukup lama sampai tiba di front pertempuran. Sementara, pusat kerajaan butuh tenaga lebih untuk dijaga. Karena pasukan Mahassa terus melakukan serangan balik hingga penetrasi jauh ke wilayah Bolaang Mongondow.


Persoalan lain, sungai Ranoyapo kian sulit diseberangi karena perahu dan rakit-rakit yang mengangkut pasukan Mahassa sudah menumpuk di sana. Benteng Uwuren berhasil dikepung dan pasokan logistik benar-benar tersendat. Karena jalur logistik dari wilayah Bolaang Mongondow telah dipotong.


Pertempuran terjadi selama beberapa hari di seberang sungai Ranoyapo. Pasukan Tompakewa, Tombulu dan Toudano atau Toulour secara bergantian maju menyerang.


“Jadi saat pasukan dari Tondano maju, pasukan Tumbulu kembali, pasukan Tompakewa atau Tontemboan berada di garis belakang menunggu giliran maju ke front. Begitu pasukan Tondano mundur, Tompakewa maju, pasukan Tombulu sudah berada di garis belakang front, menunggu giliran untuk maju ke medan pertempuran. Itu dilakukan trus menerus sampai pasukan Spanyol dan Bolaang Mongondow terpukul kalah,” terang Rinto Taroreh.


J.G.F. Riedel dalam buku Aasaren Tuah Puhuna ne Mahasa (1870) dan A.L. Waworuntu di De Oude Geschiedenis der Minahasa (1891) menilai, benih-benih awal untuk menyatu Pakasaan-Pakasaan di Minahasa sebenarnya telah tumbuh ketika waraney-waraney Tompakewa, Tombulu, Tonsea-Tondano membantu Walak Langowan melawan pasukan Bolaang Mongondow yang menyerang dari arah Pasan tahun 1606. Semangat Pakasaan-Pakasaan yang sebelumnya terpisah-pisah, akhirnya berkomitmen untuk mahassa. Keinginan untuk menyatu akhirnya benar-benar terwujud ketika kedatangan bangsa Spanyol kedua kali.


“Peristiwa ini menyadarkan tou Minahasa bahwa berpisah tidak baik. Sangat merugikan. Mereka harus menyatu agar kuat menghadapi segala bentuk ancaman yang datang ke tanah mereka,” tandas Rinto Taroreh.


Pastor Juan Yranzo memperkirakan, setelah ia berhasil meninggalkan Minahasa dan berlayar ke Filipina tahun 1645, perang antara pasukan mahassa melawan koalisi Spanyol-Bolaang Mongondow masih terus berkecamuk satu sampai dua tahun berikutnya.


Sementara, Mieke Shouten dalam Bibliographical Series, Minahasa dan Bolaang Mongondow 1800-1942 (1981) menulis, kekejaman para mesticos dan tantara Spanyol telah membangkitkan perlawanan hingga memaksa orang-orang Spanyol meninggalkan Minahasa tahun 1645. Bangsa adikuasa itu berhasil diusir oleh para waraney keluar dari tanah Minahasa.


H.B. Palar menulis, sesungguhnya semua derita akibat pelecehan martabat telah mulai dirasakan oleh generasi bani Lumimuut dan Toar sejak awal bangsa barat menginjakkan kakinya di tanah Minahasa. Semua derita itu telah menyusup ke dalam alam bawah sadar generasi ke generasi yang lama-kelamaan menjelma menjadi kekuatan terpendam yang kian dahsyat. Sepanjang waktu mereka menggerayangi seluruh wilayah Minahasa, mengumpulkan mata dagang yang sangat mereka dambakan. Masyarakat disiksa karena beras, komoditi eksport rebutan bangsa-bangsa asing. Beras yang menjadi lambang kemakmuran orang-orang Batasina telah berubah menjadi sumber malapetaka. (*)


Asal-muasal Manado menjadi Bandar niaga diperengahan Abad


Nama Manado mulai tercantum dalam peta dunia pada tahun 1541 oleh kartografer Perancis, Nicolas Desliens. Mulanya bukan dalam bentuk kota, tetapi nama sebuah pulau yang di kenal sekarang, Manado Tua. Kemudian pada 1590, Loco, seorang pelaut Spanyol menempatkan Manado sebagai nama laut. Terdapat banyak penafsiran oleh berbagai peneliti mengenai asal muasal nama ini. Dari penelitian G. Molsbergen diperoleh keterangan bahwa nama pulau Manado Tua mulanya disebut Manarow, asal dari bahasa Tontembuan, yang artinya “sesuatu yang terletak di seberang,” yaitu pulau batu atau pulau gunung yang berhadapan langsung dengan tempat bernama Wenang. Nama wenang sendiri adalah nama jenis pohon yang dalam bahasa latin disebut: Macaranga Hispida. 

Dari cerita legenda lingkungan Pakasaan Tombulu disebutkan bahwa Manado Tua disebut oleh dotu-dotu tanah “Wawo un Tewu,” artinya, tanah atau pulau terapung diatas air. Penduduknya disebut “touw wawo un tewu,” artinya, masyarakat yang tinggal di pulau terapung. 

Penduduknya kemudian disebut sebagai Touw Babentehu yang bukan saja di pulau, tetapi juga penghuni pulau-pulau sekitar daratan Minahasa, yakni Talise, Bunaken, Bangka dll. 

Penduduk di Manado adalah hasil pembauran masyarakat turunan Sangir dan Talaud, Bolaang-Mongondow dan Minahasa. Selain itu terdapat pula turunan asal kepulauan Maluku Utara, terutama Ternate dan Halmahera yang melarikan diri ketika pihak kesultanan memperluas agama Islam. Pemimpin dari masing-masing kampung disebut, “Kolano,” istilah dari budaya masyarakat Moro di Mindanao (Filipina-Selatan). Tetapi kehidupan penduduk di Manado Tua tidak tenteram dari serangan bajak laut dari luar. 

Selain pasukan kerajaan Bolaang Mongondow, juga dari bajak laut dari kepulauan Filipina. Para Kolano kewalahan mempertahankan diri hingga tercerai berai. Ada yang bermukim di kepulauan Sangir dan Talaud. Untuk mengatasi keadaan, para kolano menghubungi taranak Tombuluh di Wenang, daratan Minahasa guna memperoleh bantuan menyelamatkan penduduk Manado Tua. 

Sebagai hasilnya, pihak Dewan Pakasaan Tombulu mengizinkan penduduk Manado Tua bermukim di daerah “Sindulang,” di muara sungai Tondano yang disebut sungai Manado. 

Manado mulai mekar sejak kedatangan musafir Spanyol dan Portugis dipertengahan abad XVI. Ketika Spanyol mulai mengembangkan program budaya kofi menggusur budaya minum teh di daratan Cina, Manado mendapat peranan sebagai pusat niaga. Penanaman kofi yang di ambil dari Amerka-Selatan dikembangkan di pedalaman Minahasa. 

Sejak saat itu Manado mulai mendapat perhatian “orang Gunung” -sebutan penduduk asli Minahasa- terutama setelah dibangun sekolah-sekolah dan gereja oleh misionaris Katholik Portugis dan Spanyol. Berlanjut dengan pembangunan gereja-gereja Protestan dari misionaris-misionaris Belanda dan Jerman. 

Manado kemudian menjadi daya tarik bagi kalangan masyarakat Cina hingga menjadi kota niaga. Masyarakat Cina dari daratan Cina Selatan mulai berdatangan, selain mendirikan pemukiman pecinan, juga mendirikan gudang kofi (kini Pasar 45) di pusat kota -yang membelakangi Benteng Fort Amsterdam. Benteng ini di dirikan pada 1673, tetapi hancur rata tanah oleh pemboman pesawat-pesawat tempur Jepang pada bulan Desember 1941 (dan semua puing-puingnya dibersihkan oleh Walikota Manado pada 1949-50). Pada 1819 di bangun kuil Buddha Ban Hian Kiong oleh para pemeluk agama Kong Hu Chu. Pemukiman ini juga diikuti oleh masyarakat pedagang turunan Arab dan mendirikan pemukiman Kampung Arab di pusat kota. Manado kemudian berkembang dengan masyarakat turunan Spanyol, Portugis, Belanda dan Jerman. Juga dengan kedatangan turunan Jawa, Banjar, Flores, Timor, Maluku hingga terbentuk masyarakat hitrogin dengan bahasa Melayu pasar (dialek Manado) sebagai bahasa pengantar. Pada 1854, jumlah penduduk Manado berkisar 2529 orang. 

Diantaranya terdapat 291 turunan Eropa, 630 turunan Cina dan 1043 turunan Borgo (Indo-Eropa), selebihnya turunan Arab dan pribumi Minahasa. Hal ini terjadi karena Manado berfungsi sebagai pusat niaga untuk berbelanja dan bukan tempat pemukiman bagi pribumi yang tetap tinggal di pedalaman hinterland.

Pada 1845 Minahasa mengalami gempa bumi hebat, yang menghancurkan sebagian besar kota Manado. Dengan bantuan dari berbagai pihak, kota Manado dibangun kembali. Begitu indahnya hingga pada 1859, ahli botani terkenal dari Inggris, Alfred Wallace sangat terkesan dengan kota ini dengan bangunan-bangunan dan perumahan serba baru. Yang juga di kagumi Wallace adalah lagu-lagu Kristiani yang dilagukan oleh penduduk Minahasa dengan suara-suara yang amat merdu dan sangat terasa hingga suasana menjadi khusuk. 

Bandar Niaga Manado bermula sejak Pertengahan Abad. Daerah pecinan di pusat kota Manado. Masyarakat pedangang Kofi dari Cina turu membangun kota Manado





























mundurnya Spanyol dari Tomohon akibat perilaku Tentara Spanyol yang kurang ajar sehingga mendapat perlawanan dari Suku Tombulu dari beberapa Walak, yang puncak Perlawanannya terjadi di Kali Pineleng 10 Agustus 1644, dengan terbunuhnya Pastor Lorenzo Garrallda.. maka secara perlahan namun pasti Spanyol mulai terpukul dari Daerah yang kemudian disebut Minahasa setelah Pemimpin Besar Tombulu “WOROTIKAN LUMI” di Tomohon yang pernah di tampar oleh Tentara Spanyol sehingga menyebabkan perlawanan, Manado tahun 1650 bertemu dan berbicara meminta bantuan Bangsa Belanda di Ternate untuk mengusir Spanyol, karena mereka pernah bertemu dengan Orang Belanda yang datang di Manado sejak antara tahun 1607-1610 yang melakukan Survey hasil Beras Padi dari Pedalaman namun belum menetap.utusan ke Ternate dan Belanda menyanggupi Permintaan itu namun baru terealisasi tahun 1655 saat Belanda yang dipimpin oleh Kapten SIMON COS datang dan mendarat di Pantai Sindulang.

“WOROTIKAN LUMI mempunyai Istri bernama SUEY dan mempunyai anak bernama POSUMAH yang menjadi Panglima Tomohon di Talete yang kawin dengan WINUNI lalu mempunyai Anak yang menjadi salah satu Tokoh yang menandatangani Perjanjian Kontrak (Verbond) dengan VOC Belanda 10 Januari 1679 dan Petjanjian kontrak Pembaruan 14 September 1699 yakni PACAT SUPIT SAHIRI MACEX yang menjadi Kepala Balak Tombariri.. dan POSUMAH sendiri mati terbunuh oleh Spanyol diusia masih muda karena Spanyol masih berusaha membalas dendam.”

Berikut Catatan Spanyol yang disimpan di CEBU FILIPHINA yang menjadi Pangkalan Spanyol:

La iglesia. Con la muerte de dicho Fr. Diego quedo abandonada esta iglesia, pero el ano de 1640 fue restaurada por nuestro Fr. Juan Lranzo, quien Ilego a bautizar mas de 4000 almas, hasta que en una sublevacion contra lon espanoles, acaecida el dia 10 de Agosto de 1644, fue preso el religioso con 22 espanoles, y despues de ocho meses de prision fueron desterrados a Manila, perdiendose aquella florida cristiandad.

Terjemahan:
Gereja dengan kematian Pastor Diego, Gereja ini ditinggalkan, tetapi tahun 1640 dipulihkan oleh Pastor Juan Lranzo, yang mampu membaptis lebih dari 4000 jiwa, sampai dalam pemberontakan melawan tentara Spanyol, pada tanggal 10 Agustus 1644, para religius dipenjarakan dengan 22 orang Spanyol, dan setelah delapan bulan penjara mereka diasingkan ke Manila, kehilangan kekristenan yang begitu agung.

Poblacion del reino de Manados, donde planto la santa cruz nuestro Fr. Pascual Torrellas, la cual conservaron con veneracion los indigenas hasta el ano de 1619, en cuya epoca fundaron una Iglesia nuestros Fr. Blas Palamino y Fr. Diego de Rojas, la que quedo abandonada por muerte de los religiosos, pero fue restaurada en 1639 por Fray Juan Lranzo y Fr. Lorenzo Garralda. Este Ultimo quedo administrando dicha Iglesia y fue alanceado en odio de la fe, en el mismo pueblo de Cale en 1612, perdiendose dicha mision.

Terjemahan:
Penduduk Kerajaan Manado, tempat Salib Suci ditanam oleh Pastor kita Pascual Torrellas, yang dipertahankan oleh orang-orang Pribumi dengan penghormatan sampai tahun 1619, ketika Pater Blas Palamino dan Pater kita, Diego de Rojas, mendirikan Gereja. Itu ditinggalkan karena kematian Agama, tetapi dipulihkan pada 1639 oleh Fray Juan Lranzo dan Pastor Lorenzo Garralda. Yang terakhir ini mengelola Gereja tersebut dan ditombak karena Kebencian Iman, di kota yang sama di Cale pada tahun 1612, kehilangan misi ini.

Notes:

1. Pastor Diego dimaksud adalah Pastor Diego Rojas (Spanyol) bukan Pastor Diogo De Magelhaes (Portugis), yang membaptis Raja Manado beserta 1500 Rakyatnya di Kuala Monango Labo (Pelabuhan Manado saat ini), kebetulan Raja Siau ada di Manado juga turut di Baptis, itu terjadi pada Bulan Mei 1563.. dimana Pastor Diogo De Magelhaes adalah Pembawa Kabar Baik = Injil mula-mula di Sulawesi Utara..minahasa tidak memiliki system raja namun kepala suku seperti apa yang di tulis pastor juan ilranzo mereka tindak memiliki raja mereka menjadi tuan tuan atas rumahnya masing2 dan dipim pin secara sukarela oleh ukung2 namun tidak dalam segala hal… adapun sejak portugis masuk 1522 mendirikan kerajaan minaesa likupang campuran portugis minahasa barulah ada system ini di minahasa namun hanya di pesisir saja yang kemudian di lanjutkan atau di ganti oleh era spanyol…yang datang dan keliru memahami system minahasa dengan hanya melihat penduduk pesisir sisa dari portugis dengan nama raja…yang kemudian menuliskan nya dalam tulisan tulisan misionaris…sekalipun nantinya ketika mereka mulai masuk ke pedalaman barulah mereka menyadari bahwa minahasa tidak memiliki raja namun bersystem kepala suku dengan pola demokratis dalam satu kesepakatan bersama dengan yang lainya…

2. dilanjutkan oleh Pastor Pascual Torrellas sampai tahun 1619..

3. Kekristenan semakin diperluas sampai di Pantai Timur Minahasa, namun sangat disayangkan usaha ini meminta Tumbal Darah, Pastor Blas Palamino harus menjadi MARTIR pertama setelah ia di Tombak Mati oleh Penduduk disekitar Kema, kemungkinan di Tontalete tahun 1612.

4. Usaha Penginjilan dari Pastor Blas Palamino dan Diego de Rojas kemudian dilanjutkan oleh Pastor Juan Lranzo dan Pastor Lorenzo Garralda.. pada tahun 1639.

5. Pada tahun 1644, Tentara Spanyol melakukan Kekerasan terhadap Pemimpin dan Penduduk di Tomohon sehingga menimbulkan Perlawanan dimana Tentara Spanyol dipukul mundur dan puncak perlawanannya terjadi di CALE (KALI) Pineleng, dan Pastor Juan Lranzo berhasil meloloskan diri lari ke Filiphina yang merupakan Pangkalan Spanyol, sedangkan Pastor Lorenzo Garrallda Mati Terbunuh di Tombak tanggal 10 Agustus 1644.. maka di KALI Pineleng diabadikan sebuah Mess atau Villa yaitu Mess/Villa Lorenzo, dan di Pineleng dibangun Seminari.. dan jika kemudian Penduduk di Tomohon dan sekitarnya banyak memeluk Agama Katholik, seperti itulah jalan Cerita Sejarahnya.

.dan kemudian 1660-1679 suku minahasa mengikat perjanjian dengan voc puncaknya 1679 verbont dan
Datangnya kapal-kapal Belanda di sejumlah pelabuhan di Sulawesi Utara pada tahun 1660, kehadiran missionaris Protestan ke sejumlah desa di Minahasa tahun 1663, dan pembangunan benteng di Manado pada tahun 1666 menandai terhentinya missi Keuskupan Manado. Usaha terakhir yang dilakukan oleh Carlo Turcotti di Bolaang Hitam/Bolang Itang dan Kaidipan tahun 1676, pada akhirnya, tidak membuahkan hasil.[6] Adapun missi Keuskupan Manado tersendat hingga tahun 1879.
Catatan pembaptisan umat kristiani paling awal di Kevikepan Tondano terjadi pada tanggal 19 September 1868, yakni pada saat R.P. Johannes de Vries, S.J., melakukan sakramen permandian di rumah pribadi seorang missionaris dari Nederlandsche Zendeling Genootschap di daerah Langowan kepada Daniel Agustinus Mandagi dan sejumlah anak-anak. Peristiwa pembaptisan ini merupakan catatan pertama Paroki Santo Petrus Langowan.[7] Adapun catatan pembaptisan umat Kristiani yang kedua terjadi pada 9 Agustus 1879, yakni pada saat tujuh katekumen di Paroki Santo Antonius Padua, Tataaran II, Tondano Selatan, Minahasa, secara resmi menerima sakramen pembaptisan.[8]
Atas catatan pembaptisan di Langowan tersebut, Adam Carel Claessens mengirim Gregorius Metz, imam Keuskupan Larantuka, untuk mengunjungi Minahasa pada tahun 1873. Setelah kunjungan tersebut, Bernardus Mutsaers secara permanen bermukim di Manado sejak 1886. Sekolah perempuan Katolik pertama didirikan pada tahun 1907 setelah kedatangan para biarawati dari Belanda pada tahun 1898.[9] Catatan ini menjadi bekal persiapan Keuskupan Manado untuk membentuk struktur baru yang resmi terbentuk pada November 1919.
Catatan ekspansi terakhir Keuskupan Manado dilakukan pada tahun 1900, saat sejumlah nelayan Filipina peternak mutiara membangun pemukiman di Sambiut, Totikum, Banggai Kepulauan. 25 tahun sesudahnya, seorang guru Protestan bersama sejumlah warga Banggai diterima dalam Gereja Katolik. Catatan ini menjadi cikal-bakal Kevikepan Luwuk.

edit winkiped
open koreksi di koment bawah oleh admin,moderator lain juga member

by opa harry kawilarang
Awal pengenalan Injil di tanah Minahasa

Injil datang di Indonesia mulai dikenal melalui kedatangan orang-orang Portugis  tahun 1512 membawa misi gereja Katolik.  Waktu itu datang 2 armada dagang Portugis, masing-masing  pimpinan Anthony d’Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu.  Terjalin hubungan dagang rempah-rempah yang tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen.
Ketika terjadi Reformasi Gereja tahun 1517 di kota Witenberg Jerman melahirkan Gereja  Protestan dipelopori oleh Martin Luther. Martin Luther adalah pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma, seorang biarawan Jerman dan ahli teologi Kristen. Tradisi baru dalam agama Kristen muncul dengan seruan Martin Luther kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab. Sumbangan pemikiran Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan dan pengembangan versi standar bahasa Jerman. Demikian juga perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen saat ini diilhami oleh Nyanyian rohani yang diciptakannya.
Kedatangan Fransiskus Xaverius
Pada 1 Januari 1546, Fransiskus Xaverius,  pionir misionaris Kristen berlabuh di pulau Amboina setelah melalukan perjalanan panjang dari Malaka, dan tingal di pulau itu hingga pertengahan bulan Juni. Misi Fransiskus Xaverius  di Ambon menjadi salah satu perintis dalam sejarah Gereja Katolik di Indonesia. Gereja Katolik menganggap Fransiskus Xaverius  telah mengkristenkan lebih banyak orang dibanding siapapun semenjak Rasul Paulus. Hanya dalam beberapa waktu berada di Maluku ia membabtis puluhan ribu penduduk. Tahun 1547 Franciscus Xaverius dari Maluku merencanakan perjalanan ke Jepang dan Tiongkok,    Dalam perjalanan tersebut, Fransciscus Xaverius singgah di Kema (Minahasa) dan Kaidipang ( Boroko ). Didua tempat ini ia melakukan pembabtisan terhadap banyak penduduk negeri.  Di Kaidipang sebanyak 2000 orang dibabtisnya. (merupakan  awal penanaman benih Injil di Bolaang Mongondow).

Kedatangan Pendeta Jacobus Montanus di Minahasa
Pendeta pertama yang datang ke tanah Minahasa, di Manado, Ds. Jacobus Montanus pada 1675, yang dalam laporannya menyatakan bahwa didaerah Minahasa sudah ada pemeluk Katolik. Pada masa VOC pelayanan pendeta-pendeta itu diberikan dalam waktu singkat dan kemudian ditinggalkan dalam waktu yang lama karena pendeta-pendeta yang mengunjungi Minahasa berdomisili di Ambon. Demikian juga ketika melakukan Baptisan tanpak  diberi pengajaran yang selayaknya dan dilakukan dalam jumlah yang banyak (massal). Selain Montanus, yang juga menunjungi Minahasa seperti Gualterus Peregrinus (1676),  Ds. Stampioen (1694),  Ds. Nan Aken (1695)
Penginjilan pertama-tama dari NZG yang mengunjungi Minahasa ialah Joseph Kam yang datang dari Ambon, terkenal dengan julukan “Rasul Maluku”. Joseph Kam tiba di Ambon bulan maret 1815.  Joseph Kam memulai pekerjaannya untuk menghidupkan kembali kekristenan,  melakukan semua tugas seorang pendeta, seperti berlhotbah, mengunjungi jemaat-jemaat di pedalaman, memperdamaikan perselisihan dan pertengkaran, dan melayankan sakramen-sakramen.  Selain itu, ia juga meninjau pekerjaan para guru jemaat  dan membantu mereka dalam mengajar. Ia juga aktif dalam mengembangkan bacaan-bacaan Kristen, seperti  Alkitab, Mazmur, Katekismus, dan khotbah-khotbah untuk jemaat-jemaat yang tidak memiliki pendeta atau guru jemaat.
Joseph Kam  menikah dengan Sara Maria Timmerman, perempuan Indo Belanda  yang setia mendampinginya sampai akhir hidupnya.  Istri Kam membantunya dalam pelayanan,  mengajarkan Bahasa Melayu kepada para misionaris yang baru datang dari Eropa dan mereka berdua menjadi pembimbing bagi para tenaga baru ini.
Setelah semua jemaat di Ambon dan sekitarnya terlayani maka pada 1817 Ia mengunjungi jemaat-jemaat di  Ternate, Minahasa dan Sangir.  Di daerah-daerah ini, kondisi jemaat lebih buruk dari Ambon.  Sangir dan Minahasa tidak pernah lagi dikunjungi pendeta sejak 1789.  Ia terus berkeliling Ambon, Minahasa, Sangir, Ternate, Tenggara, serta  Timor sampai tahun 1823.  Joseph juga banyak berjasa di bidang pendidikan.  Ia membimbing dan memberi perhatian kepada guru-guru.  Tahun  1819 di Ambon, ia membuka sekolah untuk mendidik orang Ambon menjadi guru yang dapat mengajar dengan lebih baik di gereja dan di sekolah. Lulusan dari sekolah itu, ada juga yang baik dan berkualitas sehingga kemudian diangkat menjadi pendeta pribumi pertama di Ambon, yaitu  W. Hehanusa (1799-1887) .
Joseph Kam merasa pekerjaannya terlalu berat, sehingga ia meminta NZG untuk mengutus tenaga misionaris yang baru untuk membantunya. Ia juga mempersiapkan dan mengutus beberapa penginjil ke daerah Minahasa dan Maluku Tenggara.  Untuk membangun kehidupan gereja di Minahasa, ia mempersiapkan dan mengutus  Pendeta Jungmichel dan J. Roorda van Eijsinga (1821).   Kehadiran mereka didahului oleh orang-orang yang ditugas-kan oleh pengurus Gereja Pro-testan di Batavia (Jakarta). Umpamanya Ds Lenting dikatakan datang ke Minahasa pada tahun 1819-1820 dan membaptis banyak orang. Kemudian L Lammers yang meninggal di Kema pada tahun 1824 dan D Muller meninggal pada 1827.
Pengkristenan selanjutnya di Minahasa berjalan lancar dimana atas usaha Joseph Kam telah mendatangkan dua pendeta lagi yaitu, Muller dan Lammers (1822).
Pada tahun  1827  pendeta Gerrit Jan Hellendoorn ditempatkan di Manado dan atas usahanya yang sangat giat sampai pada 1839 telah mendirikan sekolah-sekolah di Kakas, Langowan, Paniki Bawah, Tateli, Kapataran, dan Lota. Jan Gerrit Hallendoorn, disebut oleh Molsbergen sebagai seorang guru injil dan oleh Coolsma disebut sebagai predikat ber-giat di Minahasa. Ia digelari “pe-letak dasar pekabaran injil di Minahasa”. Dialah yang mendesak kepada NZG supaya menjadikan Minahasa sebagai lapangan Zending. Atas usaha pendeta Gerrit Jan Hellendoorn itu sehingga NZG mengirimkan dua penginjil, Johann Gottlieb Schwarz dan Johann Frederik Riedel yang masing-ditempatkan di Langowan dan Tondano.
Bulan November 1829, ketika Schwarz berusia hampir 30 tahun, ia berangkat berlayar menuju Tanah Minahasa, Sulawesi Utara. Oleh NZG ia diminta untuk mengupayakan pendidikan bagi tenaga-tenaga pribumi untuk memberitakan Injil. Bukan dengan cara menyebarluaskan perbedaan konvensi, melainkan ‘kekristenan dalam hati’. Salah satu hal pokok yang ditekankan NZG adalah mengenai pembaptisan. Ketulusan dan keyakinan seorang calon baptisan harus menjadi kriteria utama dalam pembaptisan yang akan dilaksanakan oleh Schwarz.
Bulan Juni 1831, Schwarz bersama rekannya JF. Reidel tiba di Manado. Di sini era pembangunan jemaat Kristen telah dimulai. Residen penguasa setempat mengantarkan Schwarz ke tempat yang dipilihnya yaitu Kakas dan kemudian menetap di Langoan. Dalam melaksanakan tugas memberitakan Injil, Schwarz memakai metode yang sangat sederhana. Ia menggunakan kata-kata yang hidup dalam masyarakat tanpa bentuk-bentuk tertentu, tanpa catatan dan tanpa buku-buku. Ia mengajarkan Injil melalui bahasa yang bisa dipahami masyarakat setempat, dan karena pembawaannya yang ramah ia mampu mengadakan pendekatan pada mereka.
Schwarz dan Reidel adalah dua orang pelopor yang meletakkan dasar yang cukup kuat bagi jemaat-jemaat di Minahasa. Dalam 10 tahun pertama pelayanan mereka, sekalipun Reidel lebih berhasil dalam jumlah membaptis orang, namun dalam mendirikan jemaat dan sekolah termasuk luasnya wilayah pelayanan Schwarz jauh melebihi pelayanan Reidel. Inilah hal yang paling menonjol dalam pelayanan Schwarz di samping keberhasilannya mengajarkan keterampilan teknik pertukangan, pertanian, kesehatan, dan membangun peradaban yang baik di Tanah Minahasa.
Sesudah J F Riedel dan J G Schwar,  baru-lah datang para zendeling lain secara bergelombang, antara lain: C T Hermann, A Mattern N P Wilken Zendeling Wilken me-majukan persekolahan di Tomohon dibantu oleh guru pribumi bernama Alexander Wajong. Oleh kegiatan dan pemberian diri guru pribumi itu, maka murid-murid katekhisasi memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang isi pengajaran yang disampaikan kepada mereka. Di antara tahun 1848 dan 1851 datang pula para zendeling Hartig, Bossert, N Graaf-land, S Ulfers dan H W Nooij.
Hartig, meninggal pada tahun 1854, dilanjutkan oleh Linemann, yang dibantu oleh guru Hehanussa yang diangkat sebagai penolong zendeling di tahun 1856. Selanjutnya di antara tahun 1861-1864 datang juga ke Minahasa para zendeling: H Rooker, H J Tendeloo, A O Scha-afsma, C J van der Liefde, J A T Schwarz, J N Wiersma, M Van der Wal, J Louwerier dan M Brouwer.  Tidak dapat disangkal bahwa mereka telah datang dari negerinya yang jauh.

Pendeta Josef Kam dari NZG Belanda di Minahasa

Rumah Pendeta Karl Tragot Herman di  Ranoyapo, Kelurahan Ranoyapo, Kecamatan Amurang. Pada tanggal 1 Januari 1837 NZG / Nederlandsch Zendeling Genootschap mengutus Zendeling Karl Tragot Herman di Amurang dan menyampaikan khotbah perdananya. Herman kemudian menetap di Amurang dengan istrinya dan seorang anaknya. Wilayah pelayanan K.T. Herman melingkupi 100 desa disekitar Amurang dengan jumlah penduduk sekitar 30.000 jiwa. Pada tanggal 17 Juli 1836 Herman mulai mendirikan sekolah. Kedatangan K.T. Herman membawa nuansa baru lewat pekabaran injilnya yang intensif di Amurang. Ia sangat rapih dan teguh dalam bekerja serta disiplin hingga dijuluki sebagai “orang yang selalu rindu pada pekerjaan”. Ia giat mengajar dan berkhotbah. Pada tanggal 27 September 1851. K.T. Herman meninggal dan dikuburkan di Amurang tepatnya di Kelurahan Ranoyapo.

joseph kahm bybopa danny weku
Joseph Kam was a man who had been a missionary for the London Missionary Society who had been sent to nusantara now Indonesia, later earned the nickname “The Apostle of the Moluccas” by Church History in Indonesia. In fact, in the early days of his ministry in the eastern archipelago, he had been riding the “banner” of the Anglican Church with him, although the spread was not so obvious. Especially if we are not observant and extra-delicate investigating, the traces will not be seen. The state of archives for only 5 years that is tucked in the middle of the records of the Dutch Church which has been present for 350 years, of course may be buried and especially if it is not caused or raised to the surface.
The present British government was only “the age of corn” (short time) in the archipelago and was replaced again by the Dutch authorities. This era and events are known and are called British Interregnum, the change of colonial power that occurred between the two European nations, with the same sharp nose with white skin, blue eyes with blond hair, but the appearance and ethical approach of the British at that time had could cause sympathy for the natives. It also raised hopes for people with brown skin and almost black to get a brighter future. The religious values and principles of Anglicanism, which were different from those of the previous Europeans, were once favored by the people of the archipelago producing spices in the seduction area of the coconut island, an area that was once the center of the world’s eyes.
Along with the motto: “, Cuius regio, eius religio” and also as is commonly known in the history of the archipelago (now it called Indonesia), England ever had full control and rule from 1811 to 1816 over the archipelago, at that time the British Empire also entered and introduced the Anglican Church (or the Church of England). It is common to the Betawi people or the people of Jakarta, at that time the street in front of the Church of England in the Menteng,  they called is “Jalan Gereja Inggris”. During the period of his presence on the archipelago, around 5 years, this church was officially included. Except for the church in Minahasa, the transition still continued until the 1830s.
Indeed Joseph Kam was greatly influenced by the pattern of ministry according to the evangelical ideology of pietism which he adopted from his family environment in the Netherlands, and more formally in the environment of the evangelical community in Berkel, in the home of his brother, Ds. Samuel Kam.  Ds Samuel Kam is an NHK priest whose house is used as a training ground for evangelists. From this house in Berkel, later will produce evangelists who will also follow Joseph Kam to come and serve as missionaries to the archipelago and to the Minahasa land, such as Lamers, Muller and Hellendorn. From Berkel Josef Kam went to the missionary education institute in Rotterdam and at the Theological Institute in Gosport in England led by Dr. David Bogue as the first LMS director, before he and his two friends Gottlob Buckner and Johann Christoffel Supper were sent to Java on the proposal of Mr. Robert Morrison a missionary a pioneer in China.
At the end of the 18th  and the beginning of the 19th century before the Dutch left the colony called “Hindia Belanda Timur”, the churches in that archipelago were virtually abandoned. Many Christians have returned to their previous beliefs. It was during this gloomy period (see the History of The Indonesian Church)  when the Britain and the Anglican Church came to revive  the Christians who had “almost died”, especially on the eastern islands of the archipelago, such as in Maluku, Timor and Minahasa.

While in the West the new spiritual with its movements that are sweeping over Western Europe have caused renewal of the Churches both in mainland Europe and in the Islands of Europe (England). . The new spirituality or “new life” of Western European Christians who have changed the church in England. So, Governor General Thomas Raffles, was no exception of this influence to the spiritual life and this is the reason why  he became a supporter of this reform movement. Raffles also have a contributions of the mission movement in the British colony.

Governor Raffles welcomed Kam so warmly. Raffles is not only a political governor but also in addition to making changes the political system in the former Dutch colony, he also actively paying attention to the interests of the Anglican Church in the archipelago even in his work area which includes the Far East Asia. On July 22, 1814 Raffles appointed Joseph Kam  as a state clergyman in British colonies.  Kam became an official worker, he was bound by the Anglican Church to serve the islands in the eastern archipelago based in Ambon.

During this era Joseph Kam was separated with  the London Mission Society (LSM) in London and the Nederland Zendelingen Genootschap (NZG) in Netherlands.  Kam and Raffles they were together to involve with the movement of church renewal and evangelization of the pagan as a challenge  for the growth of biblical faith; and as well reactively deed to continue answer  the criticism from the  puritans within the Anglican Church in England.  Raffles became the leader of the Bible Sociaty in Batavia (Lembaga Alkitab), for the translation of the Bible whereas Kam in Ambon.

Regarding the mission of the Anglican Church in Far East Asia, Wolterbeek  wrote: “Thomas Stanford Raffles has very many contributions for this, who is also the founder of Singapore. Raffles has a positive Christian standpoint and not a few of his contributions to strengthen the establishment of the Anglican Church in Singapore and in Pinang “(Wolterbeek: 1959: 86)

timeline frame minahasa a-z

pa guru om Vshp Valry Prang ini jo kita punya neh minahasa a-z frame timeline semoga berguna for all ultah 1 ni grup MITOLOGI, SEJARAH & BUDAYA MINAHASA  27 february 2021
gutenmorgen be blessed

ragam link dan pdf
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/857544078413033/

1.Prehistory 3million years to 3000bc
Paleolithic  3m-10000bc   
First humen 2.5m/fire 1m   

Ikan coelacanth laut minahasa sulawesi 400juta tahun

2.neolithic 10000bc – 3000bc
agriculture

Batu susun tumaluntung date ?
– Site paso kakas dano tondano 8500/8000/4000 bc prof peter bellwood

3.history
ancient age 3000bc-476ac
Megalit 2500bc-1500bc
Austronesia

Waruga woloan 500bc/200bc dr.bagyo prasetyo ,-140ad
-kisah minahasa  malesung & mongol,han,jepang,taiwan,filipina austronesia dll

4.Medievel age
476ac-1492ac

-Site watu pinabetengan 600m dr.riedel
-site2 watu malesung minahasa

5.Moderen age
1492-1789

-Dotu lolong lasut waruga 1450-1520 membangun negeri wenang manado tombulu minahasa
– portugis  minahasa  1509-1523/26 surat kapten maluku antonio de brito to simao de abreu kata manada/manado,panguensara/likupang by uncel joaqum magelans penulis buku lautan rempah…
https://www.tokopedia.com/bukugalileo/lautan-rempah-peninggalan-portugis-di-nusantara?src=topads
-benteng portugis  amurang 1512
-kerajaan portugis  maesa likupang 1525
-1521 fernando de magelhaens sampai filipina
-pabrik portugis manado 1540
-kema 1547 fransiskus xaverius
— 1563 pembabtisan diego de magelhaens disingkil, pulau manado tua
– benteng/penjara portugis 1564
– 1568 pater pedro mascarenhas

6.Jaman colonial di minahasa
1500-1679 & 1679 kesepakatan voc -1799

1580 spanyol anex portugis
-1608 spanyol menguasai semua wilayah portugis di maluku
-1606/17 spanyol minahasa christoval suarez/1617 misi ordo jesuit pater j.b.scialamonte/cosmos pinto
-1639 -1644/45 surat pater juan ilranzo di minahasa by pastor frangky eky rengkung
-1644/45 perang minahasa raya vs spanyol
-1645-1679 perang minahasa mempertahankan wilayah minahasa
-1679 kesepakatan verbond minahasa dan voc, benteng niue amsterdam wenang,oade kerk ds  jacobus montanus dkk
-1799 voc bangkrut
-1799 -1816 minahasa dalam perebutan kekuasaan eropa
– 1795-1806-1811 republic bataf belanda di bawah perancis juga semua wilayah colonial
-1807/8 perang tondano
-1811-1815 belanda di bawah inggris begitu pun  wilayah kolonial
-1816 belanda balik masuk minahasa
-1817 joseph kam era awal nzg minahasa
– gereja sion tomohon 1831
-1840-1850 the jasper clan build manado harbour by note uncel peter james jasper

7.Contemporary age
1789-1914
8.Tecnology age
1934-1969
Space tecnology
1969-2000
Digital tecnology
2000- saat ini

-1942 belanda di minahasa di kalahkan jepang
-1942-1945 minahasa di bawah jepang
-1945 ikut kemerdekaan indonesia
-1946 -1950 bagian negara indonesia timur 1950 refrendum di menangkan pro republik indonesia vs  minahasa merdeka/bagian propinsi belanda
-1955-1960 permesta
-1960 – sekarang otonomi minahasa
-2000 – kongres minahasa raya
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/858301021670672/

the lost history of voc harbour seaport dock…a global worldwide harbour seaport dock in wenang tombulu tribe manado minahasa austronesia authority.be blessed.
mr@albertleemkuil post special for u a history timeline of minahasa also for mam @sylvia_provoost.

wenang manaror manada manado tombulu minahasa austronesia timeline.
-starting point Dotu lolong lasut waruga 1450-1520 to build a state of authority,manaror, manado, tombulu, minahasa
– Portuguese Minahasa 1509-1523/26 letter from Maluku captain antonio de brito to simao de abreu words manada/manado,panguensara/likupang by uncel joaqum magelans author of the book sea of ​​spices…manada in portugis mean ‘herd’,kawanan,’..i guest it point to island herd in minahasa https://www.tokopedia.com/bukugalileo/lautan-umbu-peninggalan-portugis-di-nusantara?src=topads

-Portuguese fort Amurang 1512
-the Portuguese kingdom of Maesa Likupang 1525
-1521 fernando de magelhaens to philippines
-Manado portuguese factory 1540 (wallace note 1859)
-kema 1547 francis xavier dkk
– 1563 christening of diego de magelhaens babtized at singkil,old Manado island
– Portuguese fortress/prison 1564
– 1568 Father Pedro Mascarenhas .

Colonial era in Minahasa 1500-1679 & 1679 deal voc -1799

-1580 spanish anex portuguese
-1608 Spanish rule over all Portuguese territory in Maluku -1606/17 Spain Minahasa Christoval Suarez/1617 Mission of the Jesuit Order Fr. J.B. Scialamonte/Cosmos Pinto
-1639 -1644/45 Fr. Juan Ilranzo’s letter in Minahasa by Pastor Frangky Eky Rengkung
-1644/45 minahasa raya vs spain war
-1645-1679 Minahasa war defends Minahasa territory
-1679 agreement verbond Minahasa and VOC,fort niue amsterdam, oade kerk ds jacobus montanus etc
-1799 voc broke
-1799 -1816 Minahasa in the struggle for European power
– 1795-1806-1811 Republic of the Netherlands Bataf under France as well as all colonial territories
-1807/8 tondano war
-1811-1815 the Netherlands under the British as well as the colonial territory
-1816 the Dutch returned to Minahasa
-1817 joseph kam early era nzg minahasa
– nzg build Zion Tomohon Church 1831
-1840-1850 the jasper clan build manado harbour by note uncel peter james jasper

minahasa malesung karema empung toar lumi/han/putri mongol..gbu
…lets think curious and be blessed nice weekends
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/834039567430151/

1.segitiga site arkeology/megalit peradaban minahasa beranjak dari site arkeology peradaban situ paso kakas tondano dah ada dari 8.500 tahun yang lalu tumbuh berkembang membangun suatu peradaban malesung minahasa hingga site arkeology megalit waruga woloan 500bc/200bc-140ad ke site watu pinabentengan 600m…
– dengan mitology karema dan opo empung dan lumi dan toar dalam cosmoloy buku pdt dr yosef saruan – togas judul opo fan allah bapa…
– adapun garis ini bersifat sementara sebab mungkin saja nanti ada temuan baru carbon date di site batu susun tonsea atau lisung minsel dan minut …yg bisa mengubah frame timeline alur di atas..

2.dengan kisah toar lumi dari dynasty han oleh om weili boseke…
– dynasty han ada sekitar 200bc -200ad site arkeology keramik pasifik dari dataran tiongkok dah ada jalur route lewat minahasa.

3.dengan kisah putri mongol yang di pertemukan karema/ opo empung dengan toar dari malesung dan ber rumah tangga dan tou ure dalam buku opa jante supit.
– kerajaan mongol awalnya hanya suku di satukan menjadi 1 oleh gengis khan 1206-1370 dan 1234 menguasai cina yang otomatis juga route pasifik yang melewati minahasa…hingga site arkeology expansi mongol ke jawa 1293 …namun ada juga kisah dengan tahun yang lebih tua lagi di mana proto mongol di bawah kekuasaan bangsa hun 370-469 mendominasi asia sampai timur eropa di bawah attila the hun 406 – 453 ….dan ada juga kisah yang lebih awal lagi proto mongol hun sudah mempengaruhi dataran cina dengan pusatnya di xiongnu 209sm-174sm dan ada kisah yang uniq di sini di mana raja touman teoman 221sm-209sm…memiliki 2 anak laki laki yg sulung di buang karna dia lebih suka yang bungsu dan yang tua modu kembali membunuh ayahnya dan menyingkirkan ibu tirinya serta adik bungsu nya ( mungkin mereka lari ke minahasa )..

short note frame timeline
di minahasa dah ada riset peradaban paso oleh prof peter bellwoods dan riset cosmology buku pdt dr yose saruan- togas judul opo dan allah bapa dan buku riset om weilem boseke soal dynasty han dan buku riset opa jantje supit soal putri mongol… so kalo ikut timeline 123 di atas dapat frame timeline …minahasa dengan peradaban purba paso 8500bc hingga site waruga woloan 500bc/200bc-140ad ke site watu pinabentengan 600m  …berkembang jadi 1 peradaban minahasa malesung karema opo empung …. dan mendapatkan pengaruh dari dynatsy han 200bc-200ad…. dan kemudian kembali di isi era kerajaan mongol abad 1206-1370 atau bisa lebih awal lagi dalam proto mongol bangsa hun abad 3 dan 4 masehi puncak attila the hun kuasai asia atau yg lebih tua kisah touman raja mongol dan perebutan kerajaan dengan anak anak nya 221-209…bisa saja memang kedua kerajaan ini baik han cina dan hun mongol benar benar ada di minahasa menjadi salah satu sub suku minahasa bisa dalam kurun waktu bersamaan atau terpisah… selanjutnya barat abad 15 …sepertinya minahasa semenanjung sulawesi ini tempat pelarian arau seperti save house tempat menyingkir yang aman bagi para dynasty …masing masing membawa kisah nya dan me mix akulturasi dengan kisah apa yang sudah ada di malesung minahasa dan yang baru kemudian …sehingga ter campur namun bisa di pilah2 runtut per bagian2 untuk di lihat frame timeline nya…ragam kisah ini yang justru menjadikan minahasa itu sendiri sebagai suatu kesatuan demokrasi minahasa karna masing2 sub suku punya ragam kisahnya sendiri …dan yg paling uniq itu kalo batu batu susun di tonsea minahasa dll itu ternyata mirip nan madol 14.000 bc..atau lisung2 minsel dan minut… it will be just wow menarik timeline minahasa lebih jauh ke blakang entah frame timeline kisah apa yg akan di hasilkan lagi …more curious whit ,what will come out as story whit this minahasanese frame and timeline history …good day be blessed

ada ada jo ini yang ba report2 masakan minahasa a-z timeline frame yg so di upayakan terkumpul di report ….heng eror butul…
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1357626741343701/

tombulu minahasa by t.syeni watulangkow and tim pdf
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/896482661185841/

verbatim sejarah jalur rempah 2 sisi coin kemakmuran & perbudakan
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1401885986917776/

itenery dark tourism start in july 2021 by kemenparekraf… dan jalur kisah itenery jalan rempah di indonesia di minahasa by me and global frends
https://www.instagram.com/p/CR218u4MJBh/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

timeline frame jalur rempah
1.jalur rempah austronesia site keramik dimana mana
2.jalur auatronesia dan nusantara india site borobudur typo ukir di borobudur
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1210289869410723/
3.jalur sultra tiongkok site dimana mana keramik
4.jalur arabia site dimana mana barang2 dagang arabic
5.jalur eropa site bangunan benteng2,pabrik dst dll portugis spanyol voc prancis inggris belanda
6.jalur pasific jepang sekutu

ragam kisah ragam sumber soal minahasa
a-z frame timeline

provinsi sulawesi utara 23/09/1964/2021 pengucapan syukur blessed
be blessed birth day provinsi sulawesi utara 23/09/1964/2021 & pengucapan syukur blessed

dan yang terpenting itu jaga keamanan sulut agar tidak mengalami seperti kerusuhan 1999/2000 lalu di maluku ternate
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260817534357956/

beberap note link history tentang sulut
grup mitologi sejarah budaya minahasa
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/?ref=share

dan wisata tourism apelez house & frends vian togas tourism
https://www.facebook.com/groups/1041585579234109/?ref=share

gubernur pertama sulawesi
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1261295094310200/

sulawesi utara
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260642444375465/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utara

minahasa
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260637887709254/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasa

tomohon manado
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260626541043722/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Tomohon
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Manado

minahasa utara
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260625644377145/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasa_Utara

minahasa tenggara
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260244954415214/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasa_Tenggara

minahasa selatan
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260627091043667/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasa_Selatan

sangihe
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260642964375413/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kepulauan_Sangihe

talaud
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260643041042072/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kepulauan_Talaud

bolaang mongondow dan kotamobagu
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260643161042060/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bolaang_Mongondow

kotamobagu
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Kotamobagu

sitaro siau tagulandang biaro
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260667201039656/

siau
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kepulauan_Siau_Tagulandang_Biaro

tagulandang
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tagulandang

biaro
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Biaro,_Kepulauan_Siau_Tagulandang_Biaro

penting jaga ke amanan di sulut reviuw ambon 1999/2000
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260817534357956/

note grup mitologi sejarah budaya minahasa
by om v.prang
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/766073160893459/

SELAMAT HUT KE-57
PROVINSI SULAWESI UTARA,
(23 SEPTEMBER 1964-2021)

SEJARAH SINGKAT PROVINSI SULAWESI UTARA
Pada awal kemerdekaan RI, daerah Sulawesi Utara berstatus keresidenan dan masih menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi. Provinsi Sulawesi ketika itu beribu kota di Makassar dengan Gubernurnya, DR.GSSJ Ratulangi.
Pertempuran rakyat Sulawesi Utara tepatnya Manado dengan Belanda dikenal dengan Peristiwa Merah Putih pada 14 Februari 1946. Peperangan tersebut berakhir dengan berhasilnya rakyat Manado mempertahankan wilayahnya dan seutuhnya menjadi bagian dari Indonesia.
Setelah peristwa tersebut, dikeluarkanlah Maklumat Nomor 1 pada tanggal 15 Februari 1946. Salah satu poinnya menyebutkan para pejuang KNIL dibantu para pemuda telah merebut kekuasaan dari pemerintahan Belanda atau NICA Sulawesi Utara untuk kemerdekaan RI yang telah diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.
Tahun 1948 di Sulawesi berbentuk Negara Indonesia Timur, yang kemudian menjadi salah satu bagian negara dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Indonesia Timur dibubarkan, dan bergabung ke dalam Republik Indonesia.
Pada tahun 1957 -1961, pecah pergolakan Permesta dimana status Provinsi dan kabupaten di Sulawesi Utara dibawah Pemerintahan Permesta. Dalam masa pergolakan tersebut, oleh Pemerintah Pusat mengeluatkan Perpu No. 47 Tahun 1960, dimana Sulawesi Utara bergabung dengan Sulawesi Tengah dengan nama Sulawesi Utara-Tengah.
Dalam perkembangannya, maka pada tahun 1964, merupakan momentum sejarah bagi daerah Sulawesi Utara dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tertanggal 23 September 1964, yang menetapkan status Daerah Tingkat I Sulawesi Utara sebagai daerah otonom Tingkat I dengan ibu kotanya Manado. Momentum ini kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Daerah Tingkat I Sulawesi Utara. Adapun daerah tingkat II yang masuk ke dalam wilayah Sulawesi Utara, yaitu Kotamadya Manado, Kotamadya Gorontalo, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kabupaten Sangihe Talaud.
Pada tahun 2000, Provinsi Sulawesi Utara dimekarkan menjadi dua provinsi. Wilayah Gorontalo yang meliputi Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Boalemo ditetapkan menjadi provinsi sendiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo pada tanggal 22 Desember 2000.
Pemerintahan
Dalam perjalanan sejarahnya, Sulawesi Utara sudah dipimpin oleh 16 gubernur baik definitif maupun penjabat gubernur. Arnold Achmad Baramuli adalah Gubernur Sulawesi Utara dan Tengah yang berubah pada 23 Maret 1960 hingga 15 Juli 1962. Saat AA Baramuli menjadi gubernur, Frits Johannes Tumbelaka menjadi wakil gubernurnya.
Frits Johannes Tumbelaka kemudian menjadi Gubernur Sulawesi Utara dan Tengah (Sulutteng) kedua, sekaligus Gubernur Sulawesi Utara pertama. Ia mulai mengubah 15 Juli 1962 hingga 19 Maret 1965.
Gubernur Sulawesi Utara selanjutnya adalah Soenandar Prijosoedarmo (19 Maret 1965 – 27 April 1966), Abdullah Amu (27 April 1966 – 2 Maret 1967), Hein Victor Worang (2 Maret 1967 – 21 Juni 1978), Willy Lasut (21 Juni 1978 – 20 Oktober 1979).
Selanjutnya, Penjabat Gubernur Erman Hari Rustaman (20 Oktober 1979 – 3 Maret 1980), Gustaf Hendrik Mantik 3 Maret 1980 – 3 Maret 1985), Cornelis John Rantung (3 Maret 1985 – 1 Maret 1995), Evert Ernest Mangindaan (1 Maret 1995 – 31 Maret 2000), Adolf Jouke Sondakh (1 April 2000 – 18 Maret 2005), Penjabat Gubernur Lucky Harry Korah (18 Maret 2005 – 13 Agustus 2005).
Kemudian, Sinyo Harry Sarundajang (13 Agustus 2005 – 13 Agustus 2010), Pelaksana Harian Robby Mamuaja (13 Agustus 2010 – 14 September 2010), Sinyo Harry Sarundajang (20 September 2010 – 20 September 2015), Siswa Rachmat Mokodongan (20 September 2015 – 21 September 2015), Soni Sumarsono (21 September 2015 – 12 Februari 2016), Olly Dondokambey (12 Februari 2016 – 26 September 2020). Kemu/dian dalam persiapan Pemilihan Umum khususnya pemilihan Gubernur & wakil gubernur, Sulut dipimpin oleh Penjabat Gubernur Agus Fatoni dan Wakil Gubernur Steven Kandouw. Pada bukan Desember 2020 dalam Pemilihan Umum di SULUT, Olly Dondokambey & Steven Kandouw terpilih kembali menjadi Gubernur &Wakil Gubernur Sulawesi Utara periode 2021-2025.
(Dari berbagai sumber)….

jawaban kita atas keraguan beberapa orang di grup grup sejarah medsos atas exsistensi the minahasa…( biar nda kram tape jare ba koment plus abis doi pulsa.. noh ngoni lia and pelajari sandiri jo samua ini link..^^ good luck good day be blessed )
ragam buku buku recom sejarah budaya mitology minahasa A-Z heandbooks/note & e-books/video.blessed
( keterangan di tiap/per foto)

resume timeline minahasa dalam ruang dan waktu lokasi juga kisah…link2 awal pembuka epitizer about minahasa in huge big viuw
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1242660869506956/

i yayat u santi
opa pdt dr.w.a.roe roe my mner,dosen,bos by om roderick.c.wahr
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260118354427874/

the minahasa by dutch docu channel
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=131152508479702&id=108271690767784

sulawesi utara
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260642444375465/

minahasa
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260637887709254/
dotu hwa dotulong
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1226668904439486/
dotu paat,supit,lontoh
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252872275152482/

tomohon manado
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260626541043722/
manado
dotu lolong lasut
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1233124317127278/
tomohon
worang kaskasen
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260760987696944/
lokon pinontoan
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260764957696547/
tololiu tua
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260765841029792/

minahasa utara
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260625644377145/
dotu xaverius
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1256458281460548/

minahasa tenggara
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260244954415214/
dotu soputan
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260244954415214/

minahasa selatan
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260627091043667/
DOTU MAMARIMBING
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260674317705611/

sangihe
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260642964375413/

talaud
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260643041042072/

bolaang mongondow dan kotamobagu
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260643161042060/
kotamobagu
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Kotamobagu

sitaro siau tagulandang biaro
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260667201039656/

siau
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kepulauan_Siau_Tagulandang_Biaro

tagulandang
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tagulandang

biaro
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Biaro,_Kepulauan_Siau_Tagulandang_Biaro
sejarah kebudayaan minahasa by jessy wenas
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260089234430786/

religiusitas minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260093737763669/

religi suku murba agama malesung minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260071461099230/

kristen masuk di minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260071111099265/

gereja gereja tua di minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260064371099939/

dotu dotu ukung ukung minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260678871038489/

bahasa bahasa minahasa dan sub sub etniknya
Tombulu ,Tontemboan, Toulour, Tonsea, Tonsawang, Pasan, Ratahan, Toubantik,babontehu,sangihe,talaud dst dll
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1256170641489312/

me re constuck kembali budaya sub sub suku minahasa dalam 1 budaya besar minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1257439401362436/

batik minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260773787695664/

makanan khas minahasa
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1257441218028921/

minuman khas minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1257438548029188/

kue kue khas minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1257438548029188/

lagu lagu dan kisah asal usul sub suku minahasa dari ragam sub suku minahasa
pdf by opa roderick.c.wahr
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/758959571604818/?app=fbl

tombulu
https://m.youtube.com/watch?v=NSI5q1PfXzA

toulour
https://youtu.be/Nk41-lw-ttg

tontemboan
https://m.youtube.com/watch?v=CeIg-cryjAw&feature=youtu.be

tonsea

ratahan
https://m.youtube.com/watch?v=eLLQAwGr2YQ&feature=youtu.be

bantik
https://youtu.be/aONraH05xxc

siau
https://youtu.be/frK-9kFSw3g

ratahan,pasan,ponosakan
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260244954415214/

alat alat musik minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1258064754633234/

tari tarian kesenian minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1258065974633112/

austronesia heritage and boat ..by mr winkiped
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260229111083465/

local wisdom menutung to fishing in lake tondano by om toar.nonutu
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1259926221113754/

kapten pandey raja pulau mayau,tifure
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260214314418278/

maritim minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260574154382294/

ukung ukung minahasa penguasa selat semenanjung utara sulawesi
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260665254373184/

Diskursus Sejarah dan Bangsa Minahasa Torang Pe Channel Toumelben Tou Minahasa Melbourne hasil diskursus https://youtu.be/JtSqU6kYl_I )
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/759918358175606/
Sejarah dan Bangsa Minahasa Mulai dari Minawanua hingga Permesta sampai Jokowi antara Nasionalisme, Federalisme dan Kolonialisme di Manado dan Minahasa Raya Sabtu 11 Sep 2021 17:00 WITA | 16:00 WIB | 7 pm

gubernur sulawesi utara willy.g.a.lasut 1978-1979 blessed
by om denni pinontoan…
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1257638634675846/

gubernur jakarta henk ngantung
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1260096627763380/

perdamaiyan permesta dengan pusat
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/764753481025427/

baiknya memahami sejarah minahasa ikut sumber primer yang sudah ada di minahasa oleh orang tua kita..tumete tun tete tinetean ne tete…
simpel traslate dari ipar pe baner note mner kainde ( kepsek smaker ta tua tua) pe anak ..artinya
berjalan atau melangkah pada jalan yang torang pe orang tua so rintis…( minahasa menjadi satu mina esa adalah satu kesepakatan pinabetengan 600masehi dah final jangan di otak atik robah robah buat ribet rusuh kusut…jaga terus kisah kesepakatan ini agar hidup antar sub sub suku berkembang thrived damai sejahtra kaya makmur dalam 1 suku besar minahasa yang diberkati dan bahagia karna bisa terus menyatu menjadi satu mina esa dan berkembang thrived maju bukan nya mundur rusuh ribet kusut tapi maju berkembang damai sejahtera sebagai satu suku besar bernama minahasa dan pancasila )…gutenmorgen and be bless
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1259227634516946/

hati hati penulis bule bisa juga keliru
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1258290081277368/

link link,pdf,note tentang minahasa a-z

1.harry kawilarang e-books tomohon kota tua minahasa.majelis adat minahasa https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10157622338145539/

asal usul kata manado dan minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1227837077656002/

wenang manaror manado tombulu minahasa
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1259469451159431/

Simao d’Abreu 1523 & antonio galvao tratado manada /manaror 1339
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1259477097825333/

A.ragam kisah dari komunitas budaya tombulu tomohon tuur in tana sekitar gunung empung ,lokon,lokon telu dan area bukit inspirasi
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/747507012750074/
B.asal usul suku tombulu minahasa https://www.facebook.com/groups/269052794686425/permalink/363339751924395/
C.bukit inspirasi tomohon wulur mahatus by john sondak
https://www.facebook.com/groups/1653655208180165/permalink/2050143695197979/
D.kisah uniq exotic ( henock di mahawu ) by page rise of the minahasaland asal usul minahasa
https://www.facebook.com/435489649917937/posts/1607853959348161/

E.portugis spanyol minahasa highligth abad 15/16
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/757359291764846/
1512 benteng portugis spanyol amurang by jelajah minahasa selatan.
-1540 pabric di wenang manado by wallace ( masih riset )
-28 juli 1563 raja pulau manado tua di babtis Diego de Magelhaens by frater frankt eq rengkung (alm) dan tirto.
– 1564 pelabuhan kema,penjara,benteng minahasa utara by om boyke rompas.
– 1639-1645 spanyol pater juan ilranzo ofm by frater frany eq rengkung ( alm )
– 1644 portugis spanyol vs tombulu minahasa ( dark tourism kemenparekraf apelez house tourism vian togas )
https://www.facebook.com/groups/1443253529406611/permalink/1452171465181484/
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1235558706883839/

F.konspirasi raja minahasa made in portugis spanyol by om winokan
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1251143368658706/

G. perang mencari rempah rempah kerajaan eropa dan peta peta rahasia by mr jean marc gilone
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252321651874211/

H.father fernando oliveira portugis art of war at sea 1555 books
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1235558706883839/

2.A.n.grafland minahasa masa lalu dan kini dan nzg nederland zending genoschop,neder indie kerk,misionaris,pdf timeline misi kristen dan foto foto penginjilan zaman dulu dari om romy toar nonutu,brian
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1238858976553812/
https://www.facebook.com/groups/2897872263788921/permalink/2936145866628227/
https://www.facebook.com/groups/283016886404660/permalink/531265008246512/
https://www.facebook.com/groups/4009131249173360/permalink/4112786525474498/
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/730240821143360/
a1.pdf buku n.grafland bahasa belanda buku 1 & 2 by uncel roderick.c.wahr ( salah satu isi negeri tombulu di bagi 3 : kinilo,kin oepit,toe laoe…https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1245895915850118/
a2.pelaporan nzg abad 19 by opa danny weku https://www.facebook.com/1351837947/posts/10228151110746962/

B.pastor de jonge & mevrow sylvia profost trip to minahasa.
jhoani hotels,kampus ukit,welu resto,waruga woloan,kampus,rumah mner pdt eky posumah& jedida santosa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249276508845392/

C.minahasa awal kesan awal dari barat..orang minahasa itu baik
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249782348794808/

c1 frater juan lranzo ofm manila minahasa by frater franky eq rengkung
Catatan Pater Juan Iranzo OFM, dari Manila tgl 4 Agu
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1124046950959200/

c2 minahasa walak ..orang orang mudah bergaul lembut hati ,sopan hormat …tidak punya raja maupun tuan ,masing masing menjadi tuan di rumahnya sendiri sesuai kehendaknya…namun mereka rela di pimpin ukung ukung tapi tidak dalam segala hal…
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249761688796874/

c3 frater pastor franky eq rengkung
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249267912179585/

c4 sultan baabulah ternate expansi ke minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249779922128384/

c5 misi pater portugis spanyol ke minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249758102130566/

c6 Catatan Pater Juan Iranzo OFM, dari Manila tgl 4 Agu
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1124046950959200/

D.kerajaan kristen di indonesia by tirto
d1.larantuka abad 13 flores timur
d2.kerajaan siau 1510 pulau siau
d3.kerajaan pulau manado 1563 di pulau sekitar minahasa
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/sejarah-kerajaan-kristen-di-indonesia-larantuka-siau-dan-manado-f9BM

E.bagaimana minahasa memahami menghargai hormati sejarah pahlawan pahlawanya sebelum nkri.https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1226148137824896/

3.pdt.dr josef saruan-togas ragam buku buku soal gereja & gmim & budaya minahasa.
buku opo dan Allah Bapa tesis agama suku & kristen minahasa gmim totemboan.https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1212423215864055/
A.ragam buku buku
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1240271483079228/

4.jantje hendrik supit touwelu & toumuung
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/709945793172863/?sale_post_id=709945793172863

5.A.penulis r.z.leirissa prri permesta by dark tourism minahasa apelez house tourism
https://m.facebook.com/groups/275028447692808/permalink/324116006117385/
https://m.youtube.com/watch?v=ayeRwtxfqTI&t=92s#dialog
a1.permesta
https://www.facebook.com/groups/214263587048130/permalink/315774333563721/
B.phil sulu ragam buku buku dan kisah
https://www.facebook.com/1591974095/posts/10219533941971132/?app=fbl
kisah https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10219425771466937&id=1591974095

6.jake masselink & vian togas & harry kawilarang..kristen ? saya kristen… sejarah perang dunia 2 di pasific belanda,jepang,minahasa.https://imanuelministry.blogspot.com/2018/11/jake-masselink-books-christian-yes-i-am.html?m=1
A.perang pasifik,jepang,awal kemerdekaan di minahasa
https://m.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10158028279945539/
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10154798596055539/

7.wim bruckel famely een waar indisch verhaal “/”een postcoloniale geschiedenis over indische mensen in nederland”
https://www.instagram.com/p/CBMthQRHXlF/?utm_medium=copy_link

8.uncel george baccaloni to vian togas e-books print ‘alfred rusel wallace’ 1865 on the progress of civilization in northen celebes’.
note 1 wallace 1859
http://wallace-online.org/content/frameset?keywords=malay&pageseq=6&itemID=S715.1&viewtype=text
note 2 wallace 1865
http://wallace-online.org/content/frameset?pageseq=1&itemID=S104&viewtype=text&fbclid=IwAR1eR2sBD2F3qi6wF9H2BpMvHj00a4VsrronwbUl9pLnC3wPA9a5aWK7zFQ

B.humen evolution in celebes and indonesia.
b1.out from africa by uncel roderick.wahr
https://m.youtube.com/watch?v=0ugl8GzteqY
https://nos.nl/artikel/2177091-homo-sapiens-leefde-al-veel-eerder-dan-gedacht
https://www.youtube.com/watch?v=iuSGDzmZBb0
https://www.youtube.com/watch?v=ru8ifph_q9o

b2.come in to indonesia and celebes north the homo sapiens by uncel jean marc gilonne
https://www.facebook.com/100011421416392/posts/1673925052998192/

b3.the paso kakas tondano lake minahasa humen peter bellwoods by vian.togas (re viuw hawaii universty,the australia national universty,up archeological study program liberary )
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1250498012056575/

b4.gado gado teori inter mix ( note di banner foto )
from sundaland to celebes
from sahuland to celebes
from filipina and upper zone austronesia to celebes

b5.possibility other type of humen
flores hobits in celebes
naenderthal in celebes
eractus in celebes
desinova celebes

9.om judie turambi biografi lambertus palar pahlawan nasional kemerdekaan republik indonesia NKRI negara kesatuan republik indonesia berdasar pancasila dan tulisan om harry kawilarang https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10157996618300539/

10.om weliem boseke dynasty han leluhur minahasa.https://www.facebook.com/maxwilar47/videos/10204238043309320/

11.om jeffry meril liando website/youtube Torang Pe Channel Toumelben Tou Minahasa Melbourne https://m.youtube.com/channel/UCmKzvwyLX6rWMdSUS8uDJvw
http://www.minahasa.melbourne/?m=1
kabasaran minahasa by om jefry liando
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/735638303936945/
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1231006007339109/

12.om waraney minahasa buku 9 alasan dynasty han bukan leluhur minahasa.

13.peter bellwood archeological reaserch in minahasa and the talaud island northeasthern indonesia.pdf to vian togas by hawaii universty,archeology digital,national australia universty,https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1220840675022309/https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744549209712521/

pdf.downloud https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/755748865259222/
( kita curiga banya yang nemau merdeka belajar dan cuman suka instan nda mau proses riset belajar autodidak mandiri panjang dan translate sandiri ini peter belwood pe tulisan jadi kita bantu jo singkat resume der tape jare lai so kram bagi bagi note gratis mar pulsa nda gratis toh…and supaya yg meragukan exsistensi minahasa juga paham minahasa ber hak untuk exsist seperti yang samratulangi bilang plus si tou timou tomou tou ,paka tuan wo pakalawiren ,i yayat usanti,be blessed ).

Archaeological Research in
Minahasa and the Talaud Islands,
Northeastern Indonesia
Received 30 June 1975
PETER BELLWOOD
MINAHASA-SITUS PASO Pekerjaan utama di Minahasa dilakukan di sekitar Danau Tondano (Gbr. 2, atas), khususnya di gundukan cangkang Paso. Danau Tondano meliputi area seluas sekitar 5 kali 12 km, dan permukaannya terletak sekitar 690 m di atas permukaan laut. Telah dibentuk oleh drainase kolam antara Pegunungan Lembean, yang naik sedikit di atas 1000 m di atas permukaan laut ke timur, dan sekelompok gunung berapi muda dan aktif naik ke 1260 m ke barat. Desa Paso, di pantai barat daya danau, dibangun di sekitar mata air panas alami, dan ini mungkin telah menarik pemukim untuk situs di tempat pertama, sekitar 8000 tahun yang lalu.

(Kesimpulannya, pentingnya situs yang dijelaskan dalam laporan ini adalah bahwa mereka memberikan urutan kronologis terus menerus dari 6000 SM. hingga saat ini, hanya dengan jeda singkat antara Paso dan talaud lapisan basal Leang Tuwo Mane’ e ( 5000an sm ).ada empat periode yang diwakili adalah Prakeramik (8000-3000 SM), Neolitik (3000-500 SM), Logam Awal (500 SM hingga 1000 M), dan Akhir (1000 M hingga saat ini etnografi). Periode-periode ini diambil dari dua diskusi saya sebelumnya tentang prasejarah di pulau-pulau timur Asia Tenggara (Bellwood 1976a, 1977: bab �, dan saya telah mencoba sistematis tanpa menolak terlalu banyak terminologi yang digunakan sebelumnya. Asia Tenggara sekarang jauh dari tidak diketahui secara arkeologis, dan semacam urutan perlu dibawa ke dalam data. Urutan yang panjang dan terperinci, seperti itu disajikan di sini, memberikan alasan yang baik untuk sintesis. )

MINAHASA-THE PASO SITE
The major work in Minahasa was undertaken in the vicinity of Lake Tondano
(Fig. 2, top), particularly at the Paso shell-mound. Lake Tondano covers an area of
about 5 by 12 km, and its surface lies about 690 m above sea level. It has been
formed by ponded drainage between the Lembean Mountains, which rise to a little over 1000 m above sea level to the east, and a group of young and active volcanoes
rising to 1260 m to the west. The village of Paso, on the southwestern shore of the
lake, is built around natural hot springs, and these may have attracted settlers to
the site in the first place, some 8000 years ago.

(In conclusion, the importance of the sites described in this report is that they
give a continuous chronological sequence from 6000 B.C. to the present, with only
a short break between Paso and the basal layers of Leang Tuwo Mane’ e. The four
periods represented are Preceramic (8000-3000 B.C.), Neolithic (3000-500 B.C.),
Early Metal (500 B.C. to A.D. 1000), and Late (A.D. 1000 to the ethnographic present).
These periods are taken from my two previous discussions of prehistory in the
eastern islands of Southeast Asia (Bellwood 1976a, 1977: chap. �, and I have tried
to be systematic without rejecting too much of the terminology previously in use.
Southeast Asia is now far from being archaeologically unknown, and some sort of
order needs to be brought into the data. A long and detailed sequence, such as that
presented here, provides a good excuse for synthesis. )

14.jessy wenas sejarah dan kebudayaan minahasa.pdf by om roderic wahr https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1238856186554091/

15.apelez house tourism city tour history guide & frends minahasa timeline https://www.facebook.com/groups/275028447692808/permalink/275077614354558/

16.om denny pinontoan walian dan tuang pandita.sejarah penginjilan di minahasa

17.uncel roderick c wahr minahasa history timeline.dan aksara ideogram purba a1.malesung minahasa http://www.proel.org/index.php?pagina=alfabetos/minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1239382989834744/

a2.pdf.dr ec gode molsbergen 1829 geschides van de minahasa
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/751561005678008/

b1.lagu lagu minahasa
Saya cinta musik. Saya juga punya booklet lagu yang saya upload disini: “Kumpulan Lagu-Lagu Rakyat Minahasa”
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/758959571604818/

b2.aan de minahasa verkuly sing song by opa rode https://youtu.be/2OufB8s5g8M
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=573184997462518&id=100043130673605

b3.mars minahasa by brian vermulen
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1256108244828885/
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=573153650798986&id=100043130673605

18.recom by uncel eric neydrof books of jouke s wigbouldus paris persee website a history of the minahasa 1615 -1680.& roderick wahr https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1225514287888281/
https://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_1987_num_34_1_2374

19.A.opa peter james jasper pembuat pembuat pelabuhan manado
https://m.facebook.com/groups/225465108582393/permalink/508434350285466/

pelabuhan manado
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1246685032437873/
jasper family story
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1246711305768579/
kapal galon voc de dordrecht
https://www.facebook.com/groups/225465108582393/permalink/579696939825873/
istana bogor
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1246684245771285/

B.uncel herman van niedek
https://kolonialemonumenten.nl/2017/09/20/minahassa-verdrag-menado-1929/
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252906138482429/

C.link verbond 10 january 1679 dan perayaan 250 tahun 10 january 1929

verbon 10 january 1679 by om bode.t
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252563988516644/

by uncel herman
https://kolonialemonumenten.nl/2017/09/20/minahassa-verdrag-menado-1929/
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252906138482429/

waruga supit depan gereja gmim eben harzer woloan 2 by konjongian family
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/751898638977578/
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1246733402433036/

tonsea tugu lontoh paat supit
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252872275152482/

kerabat paat supit lontoh by adrianus.k
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252875735152136/

the flamboyan mr supit by adrianus.k
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1252881521818224/

kisah sejarah kema bitung minahasa utara by om moses
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1256452718127771/

kisah dotu xaverius dan pulau lembeh by om moses
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/749469055887203/

20.percakapan t.emily samratulangi dengan bung karno by t.bertha van der meer moningka https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/695780941256015/

21.by om roderick c wahr page minahasa history writed by adolf herman verkuyl 1938 https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723389215161854/

22.om bode grey talumewo e-poster/plakat ragam kisah sejarah.ridel pdf,mawale pdf
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744548909712551/
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744552573045518/

23.om valry prang e-poster/plakat ragam kisah sejarah malesung minahasa
malesung minahasa
bagian 1
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/663307914503318/
bagian 2
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/664302824403827/
bagian 3
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/665494720951304/
kisah totemboan
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/675390793295030/

24.kisah kisah folk story dotu lolong lasut by ragam penutur di minahasa

25.om adrianus kojongian bloger minahasa
https://www.blogger.com/profile/17132735601660753152

26.om harry kawilarang termi/etimology wenang manado tombulu minahasa.pdf by om roderick c wahr & peta manado
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732789610888481/
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732090664291709/

27.hendrikus benedictus palar buku kamus bahasa tombulu..in memo books.H.B.Palar rest in jesus love..a tombuluh minahasa historian culture also books writer whit many titel..blessed

28.live streem opa pdt danny.weku keliling sejarah penginjilan di minahasa..
sejarah gereja sion tomohon
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=536889607538004&id=1351837947
sejarah gereja getsemani tateli / sekolah pertama di indonesia/ismael tiwow penginjil pribumi
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=403948531061523&id=1351837947
gereja tua galilea watumea tondano
https://www.facebook.com/danny.weku/videos/3009694089267529/?app=fbl
kaaten tomohon …area pusat misi kristen dan sekolah wanita pertama di indonesia
https://www.facebook.com/danny.weku/videos/579199063440172/

30.mr jean marc gilonne olds map & a note karimun jawa austronesia ship borobudur.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1621054934951871&id=100011421416392

31.pancasila dan alexander andries maramis dan piagam jakarta by hary kawilarang. https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1189018598204517/
piagam jakarta
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10155171494290539/
dan
walanda maramis
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/754432762057499/?app=fbl

32.A.sejarah penginjilan katholik di minahasa
https://www.wikiwand.com/id/Keuskupan_Manado

B.frater franky eky rengkung (alm) ragam -kisah minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249267912179585/
-minahasa awal kesan awal dari barat..orang minahasa itu baik
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249782348794808/
-frater juan lranzo ofm manila minahasa by frater franky eq rengkung
Catatan Pater Juan Iranzo OFM, dari Manila tgl 4 Agu
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1124046950959200/
-minahasa walak ..orang orang mudah bergaul lembut hati ,sopan hormat …tidak punya raja maupun tuan ,masing masing menjadi tuan di rumahnya sendiri sesuai kehendaknya…namun mereka rela di pimpin ukung ukung tapi tidak dalam segala hal…
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249761688796874/
-frater pastor franky eq rengkung
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249267912179585/
-sultan baabulah ternate expansi ke minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249779922128384/
-misi pater portugis spanyol ke minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249758102130566/
-Catatan Pater Juan Iranzo OFM, dari Manila tgl 4 Agu
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1124046950959200/
-kisah penciptaan toar lumimuut note grafland and wilken by frater franky rengkung.
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1075640839133145/
-kinilow by n grafland
“De Minahassa: haar verleden eb haar tegenwoordige toestand”1864
note1
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/963534400343790/
note 2
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1075579895805906/
-piagam kinilow
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1156798187684076/
-tugu permesta kinilow
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1124939740869921/
-sekolah karembang by alm pastor frangky eq rengkung
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1196116807085547/
-pasukan pembela keadilan
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1185994481431113/
-belajar sejarah tomohon
asal usul tombulu woloan
by jansen polii
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/972260146137882/

33.aksara minahasa timeline by tuama marendor dan g.wuisyang
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/745059046328204/
by g.wuisyang
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/752770678890374/

34.ideogram minahasa by spanyol
http://www.proel.org/index.php?pagina=alfabetos/minahasa
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/745059046328204/

35.frank bastian boseke isi waruga woloan
140-770ad https://www.facebook.com/100010050254866/posts/1549392968739030/

36.riedel batu pinabetengan empung by om roderick wahr
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1192580147848362/

37.kisah batu tiwa Sumpah(Tiwa) ” PINA’ESA’AN”/Persatuan.kira2 thn 600 M by om tuama rumendor.
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1239632536476456/

38.father fernando oliveira portugis art of war at sea 1555 by vian togas
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.jstor.org/stable/pdf/26397886.pdf&ved=2ahUKEwi1v8PD9q3yAhUwlEsFHQb-DSMQFnoECBEQAQ&usg=AOvVaw0n1KA2jmo_Y1d1yIoFYq5E
https://cimsec.org/father-fernando-oliveira-pioneer-naval-strategy/

39.kisah spanyol vs tombulu 1644 by om bode talumewo,valry prang,rukun runtulalo kinilow-kali.https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1139306699842374/

40.megalit minahasa tertua di indonesia by om jeffry meril liando youtube Torang Pe Channel Toumelben Tou Minahasa Melbourne https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/742730603227715/
the oldest megalit site in indonesia was at minahasa on the north peninsula celebes island
for more pdf explain
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/742734849893957/

41.rangkuman kisah perbudakan pesisir pantai 1000-1500 pulau pulau nusantara by @dutch docu channel ( sensitif pandorabox dan dark tourism story ) https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1210273139412396/

42.uncel filipin vicente de calibo jesus all about magelans crue spanyol expedition links book.
https://m.facebook.com/nt/screen/?params=%7B%22note_id%22%3A10160448321323502%7D&path=%2Fnotes%2Fnote%2F&_rdr
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744563803044395/

43.many foto in minahasa at https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/search/minahasa?type=edismax&cp=collection%3Akitlv_photos

44.fotografer proklamasi mendur bersaudara & memo setuamo pada tomohon flower festifal https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1236781763428200/

45.pikat walanda maramis (percintaan ibu kepada anak dan turun temurunya ) https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10155376771530539/
https://www.facebook.com/1603933398/posts/10222821227831623/

46. kris samratulangi dkk (kebangkitan rakyat indonesia sulawesi )
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10157539214590539/

47.kisah hidup kawanua di belanda anak blaster belanda minahasa opa riderick c wahr dan keluarga https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/726437938190315/

48.cynthia wuisang unsrat
https://www.researchgate.net/publication/287490287_Challenges_in_Conserving_Indigenous_Culture_in_Minahasa_Culture_Genius_Loci_and_the_Indonesian_Environmental_Planning_System
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744551353045640/

49.Groot-Majoor Tololiu Hermanus Willem Dotulong ragam sumber om moses,om adrianus,om hary kawilarang
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1226668904439486/
https://m.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10158534207325539/

50.majelis adat minahasa opa bert.supit
bert supit
sejarah organisasi adat
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10154625103910539/
tata cara jabatan adat minahasa
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10154612929255539/
tata cara pengukuhan tonaas wangko
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10154670690585539/
kongres adat minahasa
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10157723730780539/

50.majelis adat minahasa opa bert.supit
bert supit
sejarah organisasi adat
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10154625103910539/
tata cara jabatan adat minahasa
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10154612929255539/
tata cara pengukuhan tonaas wangko
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10154670690585539/
kongres adat minahasa
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10157723730780539/
51.tulisan tulisan ragam kisah di minahasa by harry kawilarang.
culpikan awal kisah colonial
https://m.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10158591399390539/
benteng moraya
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10158006092300539/
kebangkitan nasionalisme minahasa
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10156357354475539/
indie weerbaar
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10158022768520539/
adolf lembong
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10156291507630539/
john lie kris
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10155607229095539/
arnold mononutu
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10156234015415539/
batalyon 3 mei 1950
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10158331452170539/
daan mogot
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10157552363335539/
partai local minahasa
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10158071386870539/
dokter wanita pertama indonesia marie.t
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10156267864785539/
nicodemus palar
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10156762113895539/
perhimpunan indonesia
https://www.facebook.com/groups/287570455538/permalink/10155137456220539/
52.minahasa in dutch eye from many note
https://minahasadutch.blogspot.com/…/minahasa-and…
dutch docu chanel
voc-neder indie
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2977462572467187&id=1433706693509457
https://www.facebook.com/media/set/…
indonesia
https://www.facebook.com/1433706693509457/posts/2955191384694306/
https://m.facebook.com/…/a.1441473…/2733201843559929/…
https://www.facebook.com/groups/477635059397118/permalink/965480153945937/
minahasa
https://www.facebook.com/1433706693509457/posts/2892985327581579/
https://www.facebook.com/groups/1512100959099873/permalink/2584071548569470/
https://www.facebook.com/…/a.14414…/1699197100293747/…
https://www.facebook.com/groups/477635059397118/permalink/955789428248343/
waruga
https://www.facebook.com/…/a.22442…/2670613719818742/…
https://m.facebook.com/…/a.2244206…/2659216827625098/…
knil
https://www.facebook.com/1433706693509457/posts/2970468633166581/
https://www.facebook.com/1433706693509457/posts/2979685505578227/
https://www.facebook.com/1433706693509457/posts/2939640446249400/
mercenaries voc -dutch
https://www.facebook.com/1433706693509457/posts/2958535701026541/
https://www.facebook.com/…/a.14414…/2696901313856649/…
mr han dahne
slavery in indonesia https://www.facebook.com/100001028352922/posts/4500458376665063/
glaudi langi
1931-1934 minahasa di malang
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/691045445062898/
53.PENDIDIKAN UNTUK NASIONAL DI MINAHASA. MELALUI P. DE NES, MANTAN INSPEKTUR V.H.INL. PENDIDIKAN KE MENADO.recom for yg cari data tentang pendidikan jaman belanda…mar selanjutnya translate jo pake googel terjemahan danke to opa Eddy Malonda dan foto foto kakas tondano
https://www.facebook.com/…/permalink/744570756377033/
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/731945907639518/
54.mner pdt edmon moningka ragam buku dan tulisan tulisan sejarah.
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1240629789710064/
55.lokon telu nimokal apelez house drone & local tombulu minahasa comunity in tomohon.
https://www.facebook.com/groups/269052794686425/permalink/363811878543849/
https://www.facebook.com/groups/269052794686425/permalink/363339751924395/
56.Buku elektronik Sejarah Suku Tombulu
versi Sonny Moningka, hasil penelitian bersama Pakasaan Tombulu
https://www.academia.edu/35035588/SEJARAH_TOMBULU
57.kisah keluarga jw.tambayong kawanua minahasa pengusaha rempah rempah cengkeh kelapa dst dll di jaman neder indie jakarat.https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/745327992967976/
58.watu watu ratahan minahasa tenggara
https://www.facebook.com/groups/269052794686425/permalink/363798878545149/
59.dotu xaverius dotulong tonsea lembeh
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/735163190651123/
60.ukung ukung di kema ds jacobus montanus by om moses
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/737857790381663/
61.minahasa twapro propinsi ke 12 belanda
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732280707606038/
https://www.facebook.com/groups/kawanuanz/permalink/177193569103454/
https://www.facebook.com/groups/463017757363894/permalink/1373179366347724/
62.negara indonesia timur & negara indonesia serikat
https://www.facebook.com/groups/Kerkukunankeluargakwanua/permalink/3300134950069336/?app=fbl
63.negara minahasa
https://m.facebook.com/…/permalink/1490144007984592/
64.minahasa pasca 1949 pengakuan kemerdekaan indonesia dari pbb
https://m.facebook.com/…/permalink/1486234701708856/
65.ragam kisah kontroversi kemerdekaan ri
minahasa menolak bergabung dengan jawa
https://www.facebook.com/…/pending_posts/430334842033977/
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1228475347592175/

66.minahasa pasca 1945
https://m.facebook.com/…/permalink/1476799635985696/
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2228618140605070&id=435489649917937
67.babontehu pulau manado tua
https://m.facebook.com/…/permalink/1478414222490904/
68.ternate di pesisir minahasa
https://m.facebook.com/…/permalink/1481109475554712/
69.rumpun bahasa sulut ddsl
https://m.facebook.com/groups/463017757363894/permalink/1410613192604341/
70.album foto keluarga samratulangi dengan istri pertama emily hotman by om rono ghandy https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/750363939131048/
71.album foto keluarga tambayong dan istri ke 2 samratulangi merie tambayong by om rono ghandy https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/750432112457564/
72.album foto keluarga Mayoor Joost Tambayong van amoerang,meneer JW George Tamba yong dan keturuna nya. by om rock r wawolumaya
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/750339192466856/
73.penginjil kema frans hartig dan istri https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/748332149334227/
74.penginjil motoling sibold ulfers pedalaman guru injil motoling https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/748099436024165/
75.ragam cover buku jadul tulisan minahasa by om valry prang
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/751156632385112/
ragam data pdf
ragam e-data pdf sudah terkumpul sampai ini the minahasa blessed dari pdf file by grup member
76.johanis regar timeline penginjilan di minahasa by om liando
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/704417420392367/
77.the minahasa waruga ct bertling by om rode
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723381178495991/
78.minahasa a.h verkuyl by om rode wahr
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723389215161854/
79.sejarah minahasa s/d 1829 geschides minahasa dr goode molsbergen 1828 by om rode wahr
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723411661826276/
80.lagu lagu tondano ,f.watuseke by om rode wahr
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723430781824364/
81.seni tebak tebakan tondano f.watuseke by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723431098490999/
82.kosa kata bahasa alifuru ragam sub suku minahasa by.om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723468265153949/
83.kosa kata bahasa belanda dalam bahasa manado.by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/723530915147684/
84.cerita fernao de magelhaes ,tjalie robinson,by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/724093608424748/
85.2 versi alkitab bhs Tontemboan: “Koekoea an Ta’ar oere wo n Ta’ar Weroe – Adriani-Gunning – 1907 (Alfoerse Bijbel)” cetakan pertama 1907, yg kedua 1933.by om.rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/724093608424748/
86.Pemimpin Rakyat – Masyarakat Minahasa Kuno.by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/724601778373931/
87. “Afleiding van de Namen der Districten en Negorijen in de Afdeeling Amoerang.” bhs Belanda.by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/725940068240102/
88.Dari dokumen lama yang saya menerjemah ke bhs Indonesia: “Asal Nama Kecamatan dan Dusun di Distrik Amurang”.by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/725941018240007/
89.Megalit Minahasa – oleh Santoso Sugondo.by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/726526121514830/
90.Kali ini saya minta perhatian untuk buku: Minahasa – Watu Pinawetengan dan Watu Tumotowa – Jessy Wenas.
Cerita ini lengkap tentang latar belakang Watu Pinawetengan.by.om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/728680291299413/
91.Tondanose liederen En tetabaken né Toudano – Watuseke
versi Bisa dikopy teksnya.by.om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/729130187921090/
92.Buku: Sejarah dan Kebudayaan Minahasa – oleh Jessy Wenas.by opa rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/730786287755480/
93.Buku: A History of the Minahasa c. 1615-1680 – oleh Jouke S. Wigboldus (bhs Inggris).by opa rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/730791417754967/
94.description of the seeds and habits of the inhabitants of minahasa robertus padtbrugge 1679 by opa.rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/730792074421568/
95.Kisah: “Sejarah Penginjilan Langowan – sumber: langowan.com.by opa rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732628917571217/
96.makanan khas minahasa,sinarharapan,kompas.by opa rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732643804236395/
97.resep makanan enak cara manado by opa.rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732650527569056/
98.Saya suka makanan Manado, dan syukur isteriku (yang asal Ambon/Minahasa) sering masak: Bubur Manado, Tinoransak, dll.: “Hidangan Khas Manado”.by opa rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732651694235606/
99.Sudah lebih dari 10thn lalu saya jadi bersahabat baik sama alm. Harry Kawilarang, seorang wartawan di Jakarta. Harry dan saya sering bertukar pikiran tentang sejarah Minahasa. Setiap kali saya berada di Jakarta kami bertemu untuk ngobrol dan makan-makan makanan Manado (juga sama teman2 lain, Eddy Tumengkol, Letjen. Johnny Lumintang, Johnny Sontag). Artikel ini: “Asal nama Kota Manado dan Asal nama Minahasa” adalah bagian dari karya Harry Kawilarang.by opa rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/732789610888481/
100.waruga tombulu by om jef.liando
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/742734849893957/
101.jgf.riedel 1862 jgf.riedel 1862 inilah gerbang pengetahuan itu,dibukan guna penduduk tanah minahasa by vian.togas
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744548909712551/
102.penelitian prof peter belwood paso kakas danau tondano 1976
JOURNAL ARTICLE
Archaeological Research in Minahasa and the Talaud Islands, Northeastern Indonesia
PETER BELLWOOD
Asian Perspectives
Vol. 19, No. 2 (1976), pp. 240-288 (51 pages)
Published By: University of Hawai’i Press
https://www.jstor.org/stable/42927924 by vian.togas
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744549209712521/
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1238856059887437/
103.cynthia wuisang and jones 2011 the minahasa indigenous.by cyntia.wuisang
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744551353045640/
104.buku sekolah mawale by om bode talumewo
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744552573045518/
105.many link books spain explorer to filipin magelans crue by filipino by historian mr Vicente Calibo de Jesús.by vian togas
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/744563803044395/
106.aksara ideogram minahasa by spanyol by opa rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/745030242997751/
107.Atas permintaan: buku klasik N. Graafland – Minahasa, 1869 (bahasa Belanda), bagian 1 dari 2. Versi OCR, dibersihkan. Bagi yang berminat.
Unduh dengan laptop atau desktop. (45Mb) by opa rode.w
bagian 1.
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/751295779037864/
bagian 2.
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/751296495704459/
108.Saya melihat ada yang suka buku “Minahasa – N. Graafland”. Terus saya melihat langsung ada pertanyaan tentang terjemahan. Kalo pake Google Translate, sering jadi susah karena bhs belanda dari buku lama pakai kata2 belanda kuno. Padahal ada buku itu sdh pernah di terjemah oleh Lucy R. Montelalu. Sebagai percobaan saya scan bab 6. Makan waktu sedikit karena saya selalu usahakan utk kerja rapih. Ini contohnya.by om rode.w
https://m.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/751561005678008/
109.PENDIDIKAN UNTUK NASIONAL DI MINAHASA. MELALUI P. DE NES, MANTAN INSPEKTUR V.H.INL. PENDIDIKAN KE MENADO.
by opa Eddy Malonda
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1238864863219890/
110.tou minahasa malburne magelans journey by om jef liando
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1238855783220798/
111.waruga opo supit sahiri penandatangan verbont di depan gereja woloan
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/751898638977578/
112.gereja woloan dan waruga supit sahiri penandatanganan verbont 1679 by a.konjongian
https://m.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1246733402433036/
113.kontroversial sejarah belanda dan masa sebelum belanda..indonesia mau kemana ?…
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1246662362440140/
114.minahasa treasure hunter om yan pusung & opa di kainde & my uniq famely history.
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1246478825791827/
115.grup mitologi sejarah budaya minahasa postingan.https://www.facebook.com/groups/638511343649642/?ref=share
B.W.lapian
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/754028535431255/
ragam kisah kisah benteng moraya tondano & prang colonial
116.ragam kisah prang di benteng moraya
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249169058856137/
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249175778855465/
117.opa dany weku
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249175778855465/
118.om denny pinontoan
Kisah di balik batang-batang kayu besar di benteng Moraya Tondano…
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/669254110575365/
119.moraya moderen vian togas apelez house pic colec https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1232931597146550/
120.PERANG TONDANO
“PEREBUTAN HEGEMONI KEKUASAAN ANTARA INGGRIS & PERANCIS DI KEPULAUAN NUSANTARA BAGIAN TIMUR “
Oleh Drs. Valry S.H. Prang
https://www.facebook.com/groups/638511343649642/permalink/655202718647171/
121.perserikatan minahasa 20 mei 1909
https://www.facebook.com/889452761136171/posts/4126689227412492/?app=fbl
ragam catatan dari alm pastor frater franky eq rengkung (alm)
kisah penciptaan toar lumimuut note grafland and wilken by frater franky rengkung.
122.https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1075640839133145/
123.kinilow by n grafland
“De Minahassa: haar verleden eb haar tegenwoordige toestand”1864
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/963534400343790/
124.https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1075579895805906/
125.piagam kinilow
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1156798187684076/
126.tugu permesta kinilow
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1124939740869921/
127.sekolah karembang by alm pastor frangky eq rengkung
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1196116807085547/
128.pasukan pembela keadilan
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1185994481431113/
129.belajar sejarah tomohon
asal usul tombulu woloan
by jansen polii
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/972260146137882/
130.kko korps komando englber pangalila
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1186905231340038/?app=fbl
131.kinilow pusat tombulu
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1075579895805906/?app=fbl
132.29 juni 1859 gempa tomohon by walace di rurukan
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1194577087239519/?app=fbl
133.kaskasen
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1077561212274441/?app=fbl
134.orang tomohon di timor leste bersama prabowo dan herkules
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1189545007742727/?app=fbl
135.gereja baitel dan keluarga belanda andersen
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1077185715645324/?app=fbl
136.r.k roma katholik woloan
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1079177788779450/?app=fbl
137.statistik tomohon 1917
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1079208765443019/?app=fbl
138.rumah mayor tomohon 22 juni 1859 jam 01.00 siang alfred.walace
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1194090990621462/?app=fbl
139.gereja hati kudus kolongan lukisan
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1077707382259824/?app=fbl
140.gempa bumi 1845 tomohon tanahwangko by h.b de la bassecour caan
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1077707382259824/?app=fbl
141.bahasa minahasa 1925 dr.n.adriani
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1077148612315701/?app=fbl
142.11-12-1945 tentara jepang kiri sersan yamamoto ,kanan kopral kaneka by milter ausy r.l stewart
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1190803814283513/?app=fbl
143.asal usul nama celebes
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1037287642968465/?app=fbl
144.kisah penciptaan minahasa
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1075640839133145/?app=fbl
145.kayawu 1933
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1077539502276612/?app=fbl
146.paul benedict sarasin 11 desember 1856 -7 april 1929 dan karl friedrich sarasin 3 desember 1859-23 mart 1942 swedia naturalist,ethnologist …judul materialien zur naturgeschichte der insel celebes 1901,..reiseberichte aus celebes 1894
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1194283607268867/?app=fbl
147.jap bajingan asal kata
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1000651743298722/?app=fbl
148.sekolah sma kristen tomohon dan manado pindahan dari kaaten
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1076953159001913/?app=fbl
149.permesta 1957-1961 vs mustang auri di kaki gunung soputan
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1076953159001913/?app=fbl
150.pater jesuit dan misi kerajaan kecil pesisir minahasa
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1035989283098301/?app=fbl
151.expansi sultan ke minahasa
https://www.facebook.com/groups/326344611138591/permalink/1249690638803979/
152.18-8-1937 warta gereja rk koran de indische courant mutasi pastores
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1035989283098301/?app=fbl
153.1563 misi sultan hairun ternate,putra mahkota baabullah vs misi portugis dan gubernur portugis ternate enrique de sa dan jesuit dan pastor diego de magelhaens
part1
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1027458273951402/?app=fbl
part2
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1036326353064594/?app=fbl
154.30 september 1957 presiden sukarno
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1138476542849574/?app=fbl
155.25 maret 1927 banjir tomohon
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1076244652406097/?app=fbl
156.buku buku minahasa
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1120987114598517/?app=fbl
157.mr.j.h.hiebink rooker sekolah guru dan pendeta di kuranga 1891,1916
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1120987114598517/?app=fbl
158.herman a wenas 26 feb 1843-8 mei 1921 kepala siatric tomohon sarongsong mayor 1881,1913
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1194099543953940/?app=fbl
159.f.ludolf bulkmans cmm orang kristen pertama indonesia timur 1520-1545,1627-1648
https://www.facebook.com/groups/962242557139641/permalink/1124063564290872/?app=fbl

Published by vian togas

quit job for simpel life. made Apelez house& tourism&Okta farm&Voc product minahasa celebes,city tomohon,North Sulawesi,Indonesia+62(0)85240109300

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started